SuaraJogja.id - Terdapat motif-motif batik yang khusus untuk raja.
Setidaknya terdapat tiga motif batik tertentu yang tidak semua orang boleh memakainya.
Hal tersebut diungkapkan lewat cuitan akun resmi Balai Pelestarian Nilai Budaya DI Yogyakarta, @bpnbdiy.
"Rencang Sedaya, tahukah kamu bahwa ada motif batik tertentu yang tidak semua orang boleh memakainya?" tulis @bpnbdiy.
Baca Juga:Ternyata Yogyakarta Punya 4 Kuliner Ekstrem yang Jadi Andalan, Berani Coba?
"Batik ini dinamakan Awisan Dalem, yakni motif-motif batik yang penggunaannya terikat dengan aturan-aturan tertentu Keraton Yogyakarta. Beberapa motif itu antara lain, motif huk, cemukiran, dan udan liris," imbuhnya.
Motif-motif batik yang termasuk di dalamnya adalah Motif Huk, Motif Cemukiran, dan Motif Udan Liris.
Motif Huk dipakai sebagai simbol pemimpin yang berbudi luhur, berwibawa, cerdas, mampu memberi kemakmuran, serta selalu tabah dalam menjalani pemerintahannya.
Motif Cemukiran berbentuk lidah api dan sinar. Api melambangkan keberanian, kesaktian, dan ambisi. Sedangkan sinar, melambangkan kehebatan, dan keagungan.
Motif Udan Liris atau hujan gerimis merupakan gabungan bermacam motif yang berbentuk garis-garis sejajar. Hujan diibaratkan pembawa kesuburan bagi tumbuhan dan ternak. Motif ini, bermakna harapan bagi pemakainya untuk bermanfaat bagi nusa dan bangsa.
Baca Juga:Kembalikan Makna Sekaten, Keraton Yogyakarta Hapus Pasar Malam
Itulah tiga motif batik yang hanya untuk para raja!