Mengenal Numplak Wajik, Upacara yang Menandai Dimulainya Garebeg

Dalam setahun, Keraton Yogyakarta menyelenggarakan tiga kali upacara Garebeg.

Dany Garjito
Jum'at, 25 Oktober 2019 | 16:05 WIB
Mengenal Numplak Wajik, Upacara yang Menandai Dimulainya Garebeg
Abdi dalem Keraton Yogyakarta membawa gunungan dari Kompleks Keraton Yogyakarta menuju Pakualaman saat acara Grebeg Maulud di Yogyakarta, Rabu (21/11). [ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko]

SuaraJogja.id - Numplak Wajik menjadi upacara yang menandai dimulainya Garebeg Mulud atau yang juga disebut Grebeg Maulud.

Dikutip dari laman Kraton Jogja, Numplak Wajik merupakan upacara yang menandai dimulainya proses merangkai gunungan, simbol sedekah raja kepada rakyat.

Nantinya, gunungan tersebut akan diarak dan dibagikan kepada warga pada upacara Garebeg.

Dalam setahun, Keraton Yogyakarta menyelenggarakan tiga kali upacara Garebeg; Garebeg Mulud, Garebeg Sawal, dan Garebeg Sawal.

Baca Juga:Agenda Wisata di Keraton Yogyakarta Bulan November, Termasuk Garebeg Mulud

Garebeg Mulud untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad.

Garebeg Sawal menandai akhir bulan puasa.

Garebeg Besar untuk memperingati hari raya Idul Adha.

Numplak Wajik, Upacara yang Menandai Dimulainya Garebeg. (kratonjogja.id)
Numplak Wajik, Upacara yang Menandai Dimulainya Garebeg. (kratonjogja.id)

Karena dalam setiap Garebeg tersebut keraton selalu mengeluarkan gunungan untuk dibagikan, maka dalam setahun tiga kali pula Keraton Yogyakarta menggelar upacara Numplak Wajik.

Sebelumnya diberitakan, agenda wisata di Keraton Yogyakarta dan kawasan di sekitarnya.

Baca Juga:Sekaten Dianggap Identik dengan Awul-awul, GKR Hayu: Perih Hatiku

Agenda atau rangkaian acara ini pun sudah dipublikasikan lewat akun Twitter resmi Humas Pemda DIY, @humas_jogja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak