Cekcok sampai Nyaris Buka Celana, Ini 3 Momen Istimewa JogjaROCKarta 2019

Suara.com merangkum tiga momen istimewa JogjaROCKarta Festival 2019.

Dany Garjito
Senin, 04 November 2019 | 09:40 WIB
Cekcok sampai Nyaris Buka Celana, Ini 3 Momen Istimewa JogjaROCKarta 2019
JogjaROCKarta Festival 2019. (SUARA.com/Dany Garjito)

SuaraJogja.id - JogjaROCKarta Festival 2019 sukses digelar pada Minggu, (3/11).

JogjaROCKarta 2019 yang memilih Stadion Kridosono sebagai arenanya ini menghadirkan momen-momen istimewa.

Penasaran apa saja?

Berikut Suara.com himpun tiga momen istimewa JogjaROCKarta Festival 2019.

Baca Juga:Tampil di JogjaROCKarta 2019, Extreme Menggoda Penonton

1. Nostalgia NTRL

JogjaROCKarta 2019. (GuideKu.com/Dany Garjito)
JogjaROCKarta 2019. (GuideKu.com/Dany Garjito)

NTRL menyapa para penonton JogjaROCKarta Festival 2019 pukul 17.55.

NTRL memboyong Bimo, mantan drummer mereka ke atas panggung.

NTRL feat Bimo penonton JogjaROCKarta 2019 bernostalgia dengan tembang-tembang lawas mereka.

Di tengah pertunjukkan, Eno pun hadir dan duduk di belakang set drum.

Baca Juga:Jamrud Manggung, Krisyanto dan Azis MS Malah 'Cekcok' di JogjaROCKarta 2019

Eno dan Bimo pun sempat tampil bersama dalam beberapa lagu.

Sesekali Bagus (bass/vocal) melempar candaan.

"Maklum Bimo udah tua, kita mainnya yang santai-santai aja," kata Bagus, disambut tawa riuh penonton.

Lagu-lagu NTRL seperti 'Sakit Jiwa' dan 'Pertempuran Hati' pun sukses mengentak panggung JogjaROCKarta 2019.

2. Krisyanto dan Azis MS 'cekcok'

JogjaROCKarta Festival 2019. (SUARA.com/Dany Garjito)
JogjaROCKarta Festival 2019. (SUARA.com/Dany Garjito)

Ada kejadian yang sempat membuat penonton deg-degan saat Jamrud tampil di panggung.

Azis MS (guitarist) sempat 'cekcok' dengan Krisyanto (vocalist).

Kejadian tersebut berawal saat Krisyanto tiba-tiba melantunkan bait awal lagu Ningrat.

"Macarin kamu, nggak jauh beda, dengan main ludruk, pakai nanya silsilah, golongan darah, ningrat, atau umum," nyanyi Krisyanto yang diiringi penonton.

Namun tiba-tiba Azis MS menyela.

"Wah Kris, loe jangan bawain (lagu) yang nggak ada di daftar dong," kata Azis MS.

Yakin ada 'Ningrat' di daftar lagu, Krisyanto pun menjawab tudingan Azis MS.

"Ada Zis," kata Krisyanto sambil menunjukkan kertas yang berisi daftar lagu.

Azis MS pun melihat, dan ternyata memang ada.

Intro pun dengan cepat dimainkan, sontak penonton pun menyambutnya dengan riuh.

Entah masih kesal atau memang Azis MS suka 'ngerjain' Krisyanto, di tengah lagu 'Ningrat' pun Azis masih menguji kesabaran sahabatnya itu.

"Biar ortumu seneng, Paklekmu seneng, Budemu seneng, Mbahmu juga seneng, kuikut aja, cengar-cengir, mirip Yanto di sawah," nyanyi Aziz MS sembari memainkan gitarnya.

"Nih, suara mohnya (kerbau)," sahut Krisyanto sambil menunjuk ke arah Azis MS.

Aksi Jamrud ini memuaskan penonton yang sudah rela berakit-rakit ke JogjaROCKarta Festival 2019 di Stadion Kridosono.

3. Gitaris Extreme nyaris buka celana di atas panggung

Extreme di JogjaROCKarta 2019. (instagram.com/jogjarockartafestival)
Extreme di JogjaROCKarta 2019. (instagram.com/jogjarockartafestival)

Setelah tampil mengentak dengan beberapa nomor, Nuno Bettencourt sedikit menggoda penonton.

"Copot celana ah, eh boleh nggak sih?" ujar Nuno Bettencourt di atas panggung yang disambut teriakan histeris penonton.

"Nanti aja ah, hahaha," sambungnya sambil menerima gitar akustik dari kru.

Nuno Bettencourt pun duduk di tengah panggung sendirian.

"Siapa yang baru pertama kali nonton kami secara langsung?" tanya Nuno Bettencourt.

Penonton pun bersorak dan mengangkat tangan.

"Wow, banyak juga ya, saya tersanjung, terima kasih ya sudah datang," jawab sang gitaris.

Puas tampil solo, Nuno Bettencourt kemudian ditemani sang vokalis, Gary Cherone.

Seakan tahu lagu apa yang akan dimainkan, penonton pun langsung berteriak histeris.

"Diam kalian semua, ini show kami," kata Gary Cherone dengan nada bercanda.

Intro 'Love of My Life' dari Queen dimainkan Nuno Bettencourt.

"Eeeeoooo," teriak Gary Cherone yang langsung disambut penonton JogjaROCKarta Festival 2019.

"Eh bukan, bukan, itu band yang lain ding," kata Gary Cherone.

Intro pun dimainkan, penonton berteriak histeris.

"Saying I love you, is not the words I want to hear from you..."

Koor penonton pun menggema seisi Stadion Kridosono.

Rintik gerimis semakin menambah syahdu malam itu.

Itulah tiga momen istimewa JogjaROCKarta Festival 2019 versi Suara.com!

Sebagai informasi, JogjaROCKarta Festival 2020 bakal menghadirkan Scorpions dan Whitesnake untuk manggung di Stadion Kridosono, Yogyakarta pada 1 Maret 2020.

Menurut CEO Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi akan menjadi suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat “rock” Indonesia yang sudah lama tidak menyaksikan konser dari Scorpions dan Whitesnake secara langsung.

JogjaROCKarta Festival 2020 Bakal Gelar Tur Konser Scorpions dan Whitesnake. (Istimewa)
JogjaROCKarta Festival 2020 Bakal Gelar Tur Konser Scorpions dan Whitesnake. (Istimewa)

Scorpions merupakan sebuah grup musik asal Hanover Jerman yang terbentuk lebih dari 50 tahun yang lalu, yang mana dalam perjalanan bermusiknya selama puluhan tahun silam, band ini sudah menghasilkan puluhan judul album studio. Beberapa di antaranya seperti Blackout (1982), Love At First Sting (1984), Lovedrive (1979), Crazy World (1990) dan masih banyak lagi.

Sama seperti Scorpions, Whitesnake sebagai salah satu band yang akan tampil di JogjaROCKarta 2020 pun telah  menghasilkan banyak sekali album sejak pertama kali mereka terbentuk pada tahun 1977 di Inggris. Album-album seperti 1987 (1987), Slip Of The Tongue (1989), Restless Heart (1997) dan lainnya. Karena album-album itu menjadi pengiring mereka untuk mendapatkan banyak sekali penggemar di seluruh dunia.

Scorpions. (Instagram/@scorpions)
Scorpions. (Instagram/@scorpions)

“Ini adalah kali kedua bagi Scorpions menggelar konsernya di Indonesia. Namun, buat Whitesnake ini merupakan kali pertama. Meskipun baru pertama, namun David Coverdale, vokalis Whitesnake yang juga merupakan mantan vokalis Deep Purple pernah datang ke Indonesia bersama Deep Purple pada tahun 1975. Sangat lama sekali, ini akan menjadi momen pelepas rindu bagi penggemar musik rock di Indonesia” tutur Anas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak