SuaraJogja.id - Seratusan Aparat Sipil Negara (ASN) Dinas Kebudayan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan flashmob Tari Badui dalam program semi pedestrian Malioboro pada Selasa (5/11/2019).
Penari terbagi dalam tiga kelompok, yakni di depan pintu gerbang Kepatihan, di jalur pedestrian sisi utara gerbang dan sisi selatan gerbang Kepatihan.
Aksi flashmob tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya mengenalkan dan melestarikan Tari Badui kepada masyarakat. Sebab Tari Badui saat ini sudah ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) RI sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).
"Tarian ini kami tampilkan untuk mengedukasi masyarakat akan kesenian tradisional yang ditetapkan jadi WBTB karena masih ada yang belum tahu," ungkap Sekretaris Dinas Kebudayaan DIY Erlina Hidayati di sela acara.
Baca Juga:Viral Video Kocak Warga Jogja Selasa Wagen, Dibuntuti Kambing dan Bebeknya
Tarian asal Sleman tersebut, menurut Erlina, sedikit berubah dari pakem aslinya. Digelar lebih sederhana, mereka berlatih tarian tersebut dari para penari profesional dari sanggar seni tari di DIY.
Untuk bisa menampilkan tari tersebut bukan perkara mudah. Di tengah kesibukan ASN, mereka harus menyempatkan waktu untuk berlatih selama sebulan.
"Kami berlatih tiap Jumat pagi. Kalau ASN lain senam tiap Jumat, kami latihan menari," ungkapnya.
Penampilan tarian tradisional, lanjut Erlina juga mereka laksanakan pada Selasa Wagen sebelumnya. Mereka menampilan Tari Angguk yang juga ditetapkan sebagai WBTB.
"Kedepan kami juga akan menarikan berbagai tarian tradisional lainnya. Diharapkan masyarakat semakin tertarik untuk melestarikan budaya Indonesia," katanya.
Baca Juga:Kampanye "Say No to Printing", Ratusan Perempuan Berbatik di Selasa Wagen
Kontributor : Putu Ayu Palupi