Pernah Jadi Gudang Senjata Sampai Penjara, Yuk Wisata ke Benteng Vredeburg!

Zaman dahulu, benteng ini dibangun dengan material yang sangat sederhana -- temboknya dari tanah yang ditunjang pohon kelapa dan beratap ilalang.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Amertiya Saraswati
Rabu, 06 November 2019 | 14:08 WIB
Pernah Jadi Gudang Senjata Sampai Penjara, Yuk Wisata ke Benteng Vredeburg!
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta - (SUARA/Eleonora PEW)

SuaraJogja.id - Berbagai saksi bisu sejarah perjuangan Indonesia tersebar di Kota Yogyakarta, salah satunya Museum Benteng Vredeburg, yang berlokasi di Kawasan Nol Kilometer, tepatnya di Jalan Margo Mulyo No 6, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan.

Tak jarang ditemukan wisatawan yang berfoto di objek wisata satu ini. Namun lebih dari itu, Museum Benteng Vredeburg menawarkan wisata edukasi yang akan memberi pengalaman berbeda bagi wisatawan yang memelajari kisah di baliknya.

Museum ini dibangun kali pertama pada 1760 atas perintah dari Sri Sultan Hamengkubuwono I, sesuai permintaan pihak Belanda.

Zaman dahulu, benteng ini dibangun dengan material yang sangat sederhana -- temboknya dari tanah yang ditunjang pohon kelapa dan beratap ilalang.

Baca Juga:Liburan ke Benteng Vredeburg, Wisata Edukasi di Yogyakarta

Lalu pada 1767, pihak Belanda mengusulkan supaya benteng ini dibuat permanen, kemudian dinamai "Rustenburg", yang berarti benteng "peristirahatan".

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta (Guideku.com/Amertiya)
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta (Guideku.com/Amertiya)

Seabad setelahnya, pasca-gempa hebat yang meruntuhkan Rustenburg, dilakukan renovasi pada benteng ini, dan namanya pun diganti "Vredeburg", yang artinya "perdamaian".

Sejak didirikan lebih dari dua abad lalu, Benteng Vredeburg digunakan untuk beragam fungsi: sebagai markas koman, gudang senjata, juga penjara bagi orang Belanda, Indo-Belanda, dan politisi RI di masa pendudukan Jepang.

Benteng ini sempat kembali ke tangan Belanda, tetapi Indonesia berhasil merebutnya lagi setelah kemerdekaan, lalu dikelola Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI).

Pada 1987, Benteng Vredeburg mulai dibuka untuk umum, dengan status tanah milih Keraton. Lalu pada 1992, benteng ini disahkan sebagai Museum Khusus Perjuangan Nasional oleh Mendikbud RI, berlaku hingga kini.

Baca Juga:Museum Benteng Vredeburg, Wisata Sejarah yang Tak Jauh dari Pasar Kembang

Di dalam Museum Benteng Vredeburg, terdapat empat diorama yang menyajikan sejarang perjuangan bangsa Indonesia di masa penjajahan hingga pasca-kemerdekaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini