Pasca-letusan, Wisata Merapi Dinyatakan Masih Aman

Tampak anggota TRC BPBD DIY Sumo Sulis berswafoto dengan latar belakang Gunung Merapi.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 09 November 2019 | 17:37 WIB
Pasca-letusan, Wisata Merapi Dinyatakan Masih Aman
Letusan Gunung Merapi terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (9/11). [ANTARA FOTO/Agus Sarnyata]

SuaraJogja.id - Setelah terjadi letusan Gunung Merapi pada Sabtu (9/11/2019) pagi, kawasan wisata Merapi dinyatakan masih aman.

Laporan itu disampaikan Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) DI Yogyakarta sekitar dua jam setelah Gunung Merapi meletus.

Melalui Twitter, akun @TRCBPBDDIY mengunggah tiga foto kondisi di sekitar Merapi setelah gunung berapi di tengah Pulau Jawa itu melontarkan awan panas.

Tampak anggota TRC BPBD DIY Sumo Sulis berswafoto dengan latar belakang Gunung Merapi di kicauan tersebut.

Baca Juga:Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Setinggi 1.500 Meter

Meski kawasan wisatanya masih aman, masyarakat yang berada tak jauh dari Merapi tetap diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan petugas.

Kondisi wisata Merapi pasca-letusan pada Sabtu (9/11/2019) - (Twitter/@Pusdalops_diy)
Kondisi wisata Merapi pasca-letusan pada Sabtu (9/11/2019) - (Twitter/@Pusdalops_diy)

"Update via Mbah @Sumosulis1 P21 situasi kawasan wisata Merapi aman dan kondusif pasca-embusan awan panas pagi tadi. Tetap waspada dan ikuti arahan petugas keselamatan," tulis @TRCBPBDDIY.

Twit tersebut kemudian di-retweet akun Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD DIY, @Pusdalops_diy.

Balai Penelitian dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta melaporkan, telah terjadi awan panas letusan Gunung Merapi pada Sabtu, 9 November 2019, pukul 06:21 WIB.

BPPTKG menyebut, awan panas letusan tercatat di seismogram dengan amplitudo max 65 mm dan durasi ± 160 detik. Terpantau kolom letusan setinggi 1.500 meter dari puncak condong ke Barat.

Baca Juga:Merapi Lontarkan Awan Panas, Tinggi Kolom Asap Sampai 1.500 Meter

BPPTKG mengimbau supaya tidak ada aktivitas manusia di area dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi, sedangkan di luar radis itu masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa.

Selain itu, mereka juga diimbau supaya mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak