SuaraJogja.id - Banyaknya pencari surat keterangan sehat jasmani dan rohani untuk seleksi CPNS 2019 membuat RSUD Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta kewalahan.
Para pelamar CPNS ini sudah berbondong-bondong memenuhi RSUD Wonosari sejak pekan lalu, membuat pasien merasa agak tak nyaman.
Antrean yang mengular pun kerap terjadi karena perlu wawancara yang memakan waktu untuk tes kesehatan rohani.
Direktur RSUD Wonosari Heru Sulistyowati mengatakan, pihaknya memberikan batas maksimal 50 orang per hari untuk keperluan membuat surat keterangan sehat jasmani dan rohani. Sebab, jumlah tenaga medis terbatas, dan masih ada pasien yang perlu dilayani juga.
Baca Juga:Wayan Suparta Bicara Tentang Perubahan Iklim yang Melanda Indonesia
"Ditambah lagi dokter spesialis jiwa kami hanya satu orang, jadi antreannya lama, berbeda dengan tahun lalu yang dibantu oleh koas tentu saja yang koas spesialis jiwa," kata Heru kepada Antara, Jumat (15/11/2019).
Maka dari itu, mulai Sabtu ini RSUD Wonosari menempatkan para pencari keterangan sehat di ruangan khusus, yaitu aula Amarilis, serta memperbantukan dokter umum untuk kesehatan jasmani. Dengan begitu, kata dia, kuota dapat ditambah.
Menurut keterangan Kepala Pejabat Pengelola Informasi RSUD Wonosari Sumartono, ribuan orang mendaftar setiap harinya, tetapi baru 225 yang sidah terlayani mengurus surat keterangan sehat jasmani dan rohani.
"Setiap harinya yang mendaftar ribuan orang. Namun karena keterbatasan tenaga medis, pencari surat keterangan juga kami suruh untuk meninggalkan nomor telepon, jika nanti dimungkinkan untuk menambah kuota maka akan dihubungi," terang Sumartono.
Meski begitu, pihaknya menargetkan seluruh antrean bisa terlayani sebelum penutupan pendaftaran CPNS.
Baca Juga:Cucu Ketiga Jokowi Lahir, Pedagang Pasar di Solo Gelar Syukuran
"Kami berusaha memberikan pelayanan terbaik, cepat dan akurat. Kami berusaha supaya pasien dan pencari surat keterangan sehat terlayani dengan baik," kata dia.