Penelantaran Hewan di Yogyakarta Masih Tinggi, Setahun Sampai Ratusan

Meski begitu, kata dia, perhatian masyarakat terhadap anjing sudah meningkat.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 18 November 2019 | 15:05 WIB
Penelantaran Hewan di Yogyakarta Masih Tinggi, Setahun Sampai Ratusan
Ilustrasi kucing. [Shutterstock]

SuaraJogja.id - Kasus pembuangan dan penelantaran hewan peliharaan di Yogyakarta dinyatakan masih tinggi oleh Animal Friend Jogja (AFJ).

Bahkan, dilansir Antara, AFJ mengatakan, kasus tersebut mencapai angka ratusan hanya dalam satu tahun.

"Setiap tahun ada ratusan hewan yang ditelantarkan dan sengaja dibuang. Biasanya para pelaku membuang hewan seperti kucing maupun anjing di pasar atau pembuangan sampah," kata Asisten Manajer Produksi AFJ Among Prakosa di Yogyakarta, Senin (18/11/2019).

Among menerangkan, pihaknya telah menerima 393 laporan kasus pembuangan dan penelantaran hewan peliharaan, termasuk 96 laporan terkait kelebihan populasi, sejak sejak Januari sampai Oktober tahun ini.

Baca Juga:Prabowo Mau Kirim Taruna TNI ke AS, DPR: Jangan Lihat di Luar Lebih Baik

Ia merinci, dari angka tersebut, 116 kasus terjadi di Kota Jogja, 80 di Sleman, 49 di Bantul, dan tiga di Kulon Progo, sementara 145 kasus yang lain tidak disebutkan lokasinya.

"Setiap minggu hampir selalu ada bayi kucing yang dibuang. Beberapa bayi kucing dibuang bersama induknya, tapi lebih banyak yang dibuang tanpa induknya dan sehingga mereka rentan mati," imbuh Among.

Meski begitu, kata dia, perhatian masyarakat terhadap anjing sudah meningkat. Kemajuan itu ditunjukkan dengan cenderung menurunnya praktik konsumsi daging anjing. Di sisi lain, nasib kucing justru tidak lebih baik.

"Setidaknya ada 129 kucing yang dilaporkan dibuang, sedangkan untuk anjing ada 18 laporan," ujar Among.

Selain itu, AFJ juga menerima laporan kasus kelebihan populasi kucing yang mencapai 71 kasus dan anjing 48 kasus.

Baca Juga:Kini, Pengguna Waze Bisa Berbagi Kondisi Jalan Secara Langsung

Ia pun menawarkan program adopsi sebagai solusi terbaik untuk mengatasi masalah penelantaran dan kelebihan populasi hewan peliharaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak