Trans Jogja Tabrak Pengendara Motor, Kadishub DIY: Kenapa sih Buru-Buru?

Kepala Bidang Angkutan Darat Dishub DIY Sumariyoto mengatakan, lewat evaluasi yang dilakukan, PT AMI dinilai sudah perlu mengevaluasi 'time table' waktu tempuh.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 02 Desember 2019 | 19:30 WIB
Trans Jogja Tabrak Pengendara Motor, Kadishub DIY: Kenapa sih Buru-Buru?
Kadishub DIY Sigit Sapto Raharjo dan Direktur Utama PT AMI Dyah Puspita Sari kala diwawancari sejumlah wartawan di ruang kerjanya, kantor Dishub DIY, Senin (2/12/2019) - (Suara.com/Uli Febriarni)

SuaraJogja.id - Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dishub DIY) meminta PT Anindya Mitra Internasional (PT AMI) untuk mengevaluasi sejumlah poin terkait performa layanan bus Trans Jogja. Tindakan itu diambil sebagai respons dari pemerintah, pasca-tabrakan bus angkutan kota menewaskan seorang pengendara sepeda motor.

Kepala Dishub DIY Sigit Sapto Raharjo menjelaskan, dalam evaluasi yang dilakukan di kantor Dishub DIY, Depok, Sleman itu, Sigit bukan hanya mengundang PT AMI, melainkan juga PT Jogja Tugu Trans sebagai operator.

"Kenapa sih ndadak [pakai] buru-buru? Apa karena mengejar setoran? Ataukah karena interval? Perlu dievaluasi. Termasuk juga katanya ada faktor yang ada hubungannya dengan traffic light, ada analisis tersendiri," kata dia, Senin (2/12/2019).

Sementara untuk kajian interval, Dishub sudah ada berencana untuk memperpanjang jalur bus Trans Jogja. Bila saat ini baru sampai area ringroad, maka akan ditambah sampai ke luar Kota Jogja, misalnya Godean, Pakem, Cangkringan.

Baca Juga:Tolak Wacana 3 Periode dan Presiden Dipilih MPR, Demokrat: Abuse of Power!

"Kalau nanti akan diperluas, akan disiapkan titik-titik bus stop karena kalau [bentuknya] halte hanya nambah beban jalan sekarang. Dan bentuknya low deck," ungkapnya.

Kepala Bidang Angkutan Darat Dishub DIY Sumariyoto mengatakan, lewat evaluasi yang dilakukan, PT AMI dinilai sudah perlu mengevaluasi 'time table' waktu tempuh.

"Sudah tidak masuk akal waktu tempuh 2012 [awal Trans Jogja diluncurkan dan beroperasi] dengan saat ini. [Dalam time table] waktu tempuhnya masih sama. Harusnya time table itu diubah [menyesuaikan kondisi masa kini]," kata dia.

PT AMI dinilai Dishub paling tahu kondisi lapangan. Hanya saja, Mariyoto mengharapkan, perubahan waktu tempuh bisa berpengaruh pada interval perjalanan bus serta membuat sopir tidak terburu-buru dalam mengemudi.

"Minimal lebih selow," kata dia.

Baca Juga:Jokowi Beberkan Kriteria Calon Anggota Dewan Pengawas KPK

Selain itu, pihaknya juga ingin menjadikan Trans Jogja mendapat prioritas di jalan. Untuk itu, Dishub berencana melakukan studi dengan cara mengambil sampel di beberapa simpang jalan, yang antreannya cukup panjang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini