Desain Tol di Kawasan Monjali Berubah, Pihak Pembangun Beberkan Alasannya

"Pada dasarnya tol itu dibangun untuk kemanan dan kenyamanan pengendara," ujar Totok.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 16 Desember 2019 | 16:44 WIB
Desain Tol di Kawasan Monjali Berubah, Pihak Pembangun Beberkan Alasannya
Ratusan warga mengikuti sosialisasi pembangunan tol Jogja-Solo di Balai Desa Tirtomartani, Senin (16/12/2019).- (SUARA/Baktora)

SuaraJogja.id - Desain jalan tol trase Yogyakarta-Solo di kawasan Ringroad Utara, yang berdekatan dengan Monumen Jogja Kembali (Monjali), berubah. Desain jalan yang rencananya akan dibangun secara elevated (tol layang) nantinya akan dibuat sejajar dengan jalan ringroad utara.

Hal tersebut diungkapkan Pejabat Pembuat Komitmen Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PPK PJBH) Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-Bawen Totok Wijayanto, saat ditemui di Balai Desa Tirtomartani, Senin (16/12/2019).

"Nanti turun [bukan tol layang]. Kami sesuaikan dengan kondisi jalan ringroad utara," katanya kepada SuaraJogja.id.

Totok menjelaskan, pemilihan perubahan desain tol menjadi datar berkaitan dengan keselamatan dan keamanan pengguna jalan saat berkendara.

Baca Juga:Ini Cara yang Dilakukan Pasutri di Banyumas Tipu Calon Jemaah Umroh

"Pada dasarnya tol itu dibangun untuk kemanan dan kenyamanan pengendara, sehingga kami buat turun agar keamanan pengendara tetap terjaga ketika melintas di kawasan itu, " katanya.

Totok tak membeberkan lebih rinci bagaimana letak jalan bebas hambatan setelah diubah. Namun pihaknya menyebut bahwa tol tak bisa menempel di jalan ringroad.

"Tol itu tidak bisa menempel di jalan ringroad. Nanti kami akan ubah desainnya. Apakah dibangun di pinggir jalan ringroad atau tidak," ungkap Totok.

Kendati demikian, pihaknya memprediksi bahwa panjang tol di kawasan ringroad dekat Monjali di bawah dua kilometer.

"Ya saya kira tidak sampai dua kilometer panjangnya. Mungkin di bawah itu, yang jelas tol di sana [Monjali] dibuat turun," kata dia.

Baca Juga:UI Penggagas Program Zero Plastic

Dirinya menambahkan, pengisian bahan bakar di selatan jalan ringroad akan terdampak pembangunan juga. Meski begitu, pihaknya bersama pihak pembangun masih melakukan kajian lebih dalam.

"Nanti kami kaji lagi jumlah bangunan dan bidang tanah saat desain tol dibuat turun," jelas dia.

Desain tol yang dibuat turun itu, lanjut Totok, nantinya bakal mempengaruhi APBN. Pihaknya menuturkan, biaya bisa saja berkurang.

"Karena mempengaruhi struktur bahu [jalan]. Artinya ada pengaruh pada anggaran biaya pembangunan tol ini, bisa jadi berkurang [biaya]," kata dia.

Hingga kini Pemprov DIY terus menggenjot sosialisasi pembangunan jalan bebas hambatan Trase Yogyakarta-Solo ke sejumlah warga terdampak. Usai Desa Bokoharjo di Kecamatan Prambanan, Sleman, Pempov melanjutkan ke sejumlah desa, seperti Selomartani dan Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini