SuaraJogja.id - Angin kencang disertai hujan kembali menerjang Kabupaten Sleman, Minggu (22/12/2019) sore. Kecamatan Cangkringan menjadi lokasi yang terimbas cukup banyak pohon tumbang hingga menimpa jaringan listrik warga.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan menjelaskan, terdapat sembilan titik lokasi dari tiga kecamatan yang terkena imbas bencana tersebut.
"Dari laporan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD ada sembilan lokasi yang terdampak angin kencang hingga merobohkan pohon. Ada yang menutup akses jalan, dan tiga di antaranya menimpa jaringan listrik. Satu pohon besar juga menimpa makam di Kecamatan Cangkringan, tepatnya di Desa Sabrang Wetan," kata Makwan saat dimintai konfirmasi.
Kecamatan Cangkringan, tepatnya di Desa Wukirsari, paling banyak terkena dampak hujan angin kencang. Makwan menyebut, terdapat tujuh titik robohnya pohon, antara lain di Dusun Kedung satu pohon tumbang, tetapi sudah selesai ditangani. Di Dusun Sabrang Wetan, satu pohon tumbang menimpa makam, di mana tim BPBD sedang menjalankan proses pemindahan, dan di Dusun Sembungan, satu pohon menimpa jaringan listrik dan menutup akses jalan.
Baca Juga:Temani si Kecil Bermain di Icefest, Moms Bisa Berburu Barang Branded
"Dusun Jomblangan, Gelagahwero, Sabrangan, dan Karangkapis masing-masing terdapat satu pohon tumbang yang menimpa jaringan listrik dan satu garasi rumah warga. Namun seluruhnya sudah selesai," ungkap Makwan.
Selain Cangkringan, lanjut Makwan, terdapat dua kecamatan lain yang terkena dampak hujan angin kencang, yakni Kecamatan Ngemplak dan Ngaglik. Di Dusun Cilikan dan Kalisoro, Desa Umbulmartani, terdapat tiga pohon melintang di jalan, dan seluruhnya telah selesai ditangani.
"Satu pohon jati juga tumbang di Dusun Donolayan, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik. Pohon tersebut menimpa rumah warga, tapi tim BPBD sudah menyelesaikan," terang dia.
Makwan menuturkan, tim BPBD berusaha bergerak cepat ketika mendapat laporan. Pohon-pohon yang tumbang dan mengganggu akses jalan masyarakat diselesaikan terlebih dahulu agar tak menutup akses jalan masyarakat.
Baca Juga:Usai Outbond, Pembina Santri Tenggelam di Sungai Cianten