SuaraJogja.id - Masyrakat DIY diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan terjadi selama sepekan ke depan.
"Kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan bagi masyarakat akan potensi bencana hidrometeorologis," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Mlati Yogyakarta Reni Kraningtyas, Minggu (5/1/2020).
Dilansir Antara, bencana hidrometeorologi dipicu curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, seperti angin kencang, tanah longsor, banjir, dan banjir bandang.
Berdasarkan penjelasan Reni, analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat sepekan ke depan di beberapa wilayah Indonesia, termasuk DIY.
Baca Juga:Heboh Warga Teriak Gubernur Rasa Presiden, Anies Cengar-cengir
Ia mengatakan, berkurangnya pola tekanan rendah di belahan bumi utara (BBU) dan meningkatnya pola tekanan rendah di wilayah belahan bumi selatan (BBS) mengindikasikan terjadinya peningkatan aktifitas Monsun Asia, yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia.
Meningkatnya pola tekanan rendah di BBS (sekitar Australia), kata dia, dapat membentuk pola konvergensi (pertemuan massa udara) dan belokan angin menjadi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia, terutama di bagian selatan ekuator.
Sementara itu berdasarkan model prediksi, aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah diprediksikan mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia selama periode sepekan kedepan.
"Kondisi ini tentunya dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan di wilayah Indonesia," tutur Reni.
Dirinya pun menyebutkan daerah-daerah yang berpotensi mendapatkan curah hujan dengan intensitas sedang-lebat pada periode 5-8 Januari 2020.
Baca Juga:Program Gubernur Anies Naturalisasi Sungai Tak Capai Target
Daerah-daerah tersebut yakni sebagai berikut:
- 1
- 2