CEK FAKTA: Totok Bangun KAS Purworejo sebagai Modus Penipuan, Benarkah?

Selain itu, disebutkan pula bahwa Totok bukanlah warga Purworejo, melainkan warga Kabupaten Sleman, DIY.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 14 Januari 2020 | 19:55 WIB
CEK FAKTA: Totok Bangun KAS Purworejo sebagai Modus Penipuan, Benarkah?
Warga Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, digegerkan oleh kemunculkan orang yang mengaku sebagai pemimpin Kerajaan Agung Sejagat alias KAS. [Facebook]

SuaraJogja.id - Menyusul viral-nya Kerajaan Agung Sejagat (KAS) Purworejo, Totok Santoso Hadiningrat, sang raja, yang memimpin KAS bersama istrinya, Dyah Gitarja, dikabarkan menggunakan KAS sebagai modus penipuan. Kabar itu disebutkan dalam broadcast yang beredar di sejumlah WhatsApp Group (WAG) belakangan ini.

Pengirim awal broadcast bercerita seakan dirinya baru saja berkomunikasi dengan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Purworejo Akhmad Kasinu. Lalu, ia mengaku diberi tahu Kasinu bahwa ratusan pengikut KAS telah dicuci otaknya oleh Totok demi jabatan bergaji tinggi.

Selain itu, disebutkan pula bahwa Totok bukanlah warga Purworejo, melainkan warga Kabupaten Sleman, DIY dan pernah melakukan hal serupa di DIY, tetapi tidak berhasil. Lantas, Totok pindah markas ke Desa Pogung Juru Tengah, Kecamatan Bayan, Purworejo. Namun, kata si penulis broadcast, hanya empat warga Pogung Juru Tengah yang menjadi anggota KAS.

"Dalam kasus ini yang dominan adalah unsur penipuan karena untuk menjadi anggota kerajaan itu mereka semua harus bayar sesuai jabatan yang diinginkan. Paling sedikit mereka bayar 2,5 juta per orang, ada yang lebih, yaitu untuk beli seragam dan segala macam atribut itu," bunyi broadcast yang diterima SuaraJogja.id, Selasa (14/1/2020).

Baca Juga:Benny Tjokro Ditahan Kasus Jiwasraya, Erick Thohir: Tindak Tegas!

Di samping itu, menurut isi broadcast, hanya 30 warga Purworejo yang menjadi anggota KAS, tak sampai 10 persen. Sementara sisanya adalah warga dari hampir seluruh Indonesia, termasuk Pekanbaru dan Lampung. Di akhir broadcast, dijelaskan bahwa Totok melarikan diri meninggalkan pengikutnya setelah KAS mulai santer dikulik.

"Kasus ini tidak bedanya dengan kasus lain yang intinya penipuan dan korbannya orang-orang kurang beriman yang mudah dibodohi atau halusinasi akut dan masal," tutup si penulis broadcast.

Penjelasan

Untuk mencari tahu kebenaran dari informasi broadcast tersebut, SuaraJogja.id meminta konfirmasi dengan menghubungi Kasinu, yang disebut sebagai informan soal KAS sebagai modus penipuan Totok.

Broadcast soal Totok Pemimpin Kerajaan Agung Sejagat (KAS) Purworejo - (WhatsApp)
Broadcast soal Totok Pemimpin Kerajaan Agung Sejagat (KAS) Purworejo - (WhatsApp)

Dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa malam, Kasinu mengaku tak mengetahui tentang broadcast yang sudah tersebar luas itu.

Baca Juga:Ultah ke-38, Ratna Dilla Pamit dari Dunia Hiburan

Menurut pengakuannya, ia juga tak pernah memberikan informasi tentang modus penipuan yang dikaitkan dengan KAS.

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak