Ribut-Ribut UMK Jogja di Twitter, Ada Apa?

Terdapat dua narasumber yang akan dihadirkan menurut poster digital yang beredar.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 23 Januari 2020 | 11:14 WIB
Ribut-Ribut UMK Jogja di Twitter, Ada Apa?
Gedung BNI 1946 Titik Nol Kilometer Yogyakarta - (SUARA/Eleonora PEW)

"Mas, cangkemmu [mulutmu] ngomong soal bertahan dengan UMK Jogja, tapi sing ngomong cekelane [yang ngomong pegangannya] MacBook? Terus rumongsomu sing sangune pas-pasan iki kudu mbayar rongatus ewu karo wong sing wis sugih ngono? [Terus menurutmu yang uang sakunya pas-pasan ini harus membayar 200 ribu ke orang yang sudah kaya gitu?]," bunyi cuitan lainnya, yang di-retweet lebih dari dua ribu kali.

Tak hanya itu, sebuah cuitan lain yang menyinggung seminar itu juga di-retweet lebih dari seribu akun. Twit itu berbunyi, "Cara paling efektif untuk bertahan hidup dengan UMK Jogja: Menentukan skala prioritas dengan tidak menghabiskan uang untuk hal- hal yang tidak penting seperti mengeluarkan uang untuk ikut acara ini."

UMK Jogja jadi trending topic di Twitter, Rabu (22/1/2020). - (Twitter)
UMK Jogja jadi trending topic di Twitter, Rabu (22/1/2020). - (Twitter)

Kendati demikian, penyelanggara acara tampaknya tak mengambil pusing kritik warganet dan santai menanggapinya.

Diketahui, Upah Minimum Provinsi (UMP) DI Yogyakarta 2020 telah diputuskan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY untuk naik sebesar 8,51%. Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY dr Andung Prihadi Santosa, angka ini menjadi yang paling rendah dibanding UMK.

Baca Juga:3 PR Besar Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dari Erick Thohir

Ia menyebutkan, UMK 2020 di Kota Yogyakarta sebesar Rp2.004.000, Kabupaten Sleman Rp1.846.000, Kabupaten Bantul Rp1.790.500, Kabupaten Kulon Progo Rp1.750.500, dan Kabupaten Gunungkidul Rp1.705.000.

Jumlah tersebut terbilang rendah dan bagi sejumlah orang kurang untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari di Yogyakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini