SuaraJogja.id - Jumlah warga Kabupaten Gunungkidul yang positif terpapar bakteri antraks bertambah. Seorang warga Kecamatan Semin dinyatakan positif penyakit antraks, sehingga saat ini sudah ada 28 warga Gunungkidul yang dinyatakan positif menderita penyakit tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawati, ketika dikonfirmasi, membenarkan hal tersebut. Dewi menyebutkan, beberapa waktu yang lalu pihaknya mendapat laporan, ada salah seorang warga Semin yang diduga terpapar bakteri antraks.
Warga Semin tersebut menderita luka yang tampaknya ditimbulkan akibat menderita penyakit antraks. Sampel luka dan sampel darah tersebut lantas dikirim ke Balai Besar Veteriner (BB Vet) Bogor.
"Hasilnya sudah keluar dan menunjukkan positif antraks," ujar Dewi, Senin (27/1/2020).
Baca Juga:Kobe Bryant Meninggal Dunia, Ronaldo: Saya Sangat Sedih
Terpaparnya warga Semin akan bakteri antraks tersebut diduga karena ia telah berinteraksi dengan sapi yang sakit akibat antraks. Selama ini, Semin bukan merupakan salah satu kecamatan atau wilayah yang menjadi endemik bakteri antraks.
Dinkes pun mengungkapkan kemungkinan besar terpaparnya warga di luar kecamatan endemik karena memang mobilitas dari warga sendiri. Pihaknya mengakui tidak bisa membatasi mobilitas dari warga yang ada di wilayah Gunungkidul.
"Karenanya, kami mengimbau agar warga menerapkan pola hidup sehat," tambahnya.
Selain sudah mendapat kepastian bahwa warga Semin positif terpapar antraks, pihaknya juga masih menunggu hasil dari pemeriksaan dua orang warga dari kecamatan lain, masing-masing Semanu dan Saptosari. Pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium dari kedua orang tersebut.
Terkait dengan 27 orang yang sebelumnya dinyatakan positif terpapar antraks, Dewi menyatakan, kondisinya sudah mulai membaik. Pengobatan yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) ternyata berhasil membuat kondisi 27 orang tersebut kian membaik.
Baca Juga:Tangis Haru Iringi Pemakaman Johny Indo
Kontributor : Julianto