Terdampak Tol Jogja-Solo, Pak Kades Mengaku Legawa

"Kena semua, padahal rumah baru selesai saya bangun," ungkap Sabari.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 28 Januari 2020 | 15:53 WIB
Terdampak Tol Jogja-Solo, Pak Kades Mengaku Legawa
Kepala Desa Tirtoadi Sabari berbicara pada awak media usai sosialisasi pembangunan tol bagi warga Dusun Ketingan dan Ngrajek Lor di Balai Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Selasa (28/1/2020). - (Suara.com/Uli Febriarni)

SuaraJogja.id - Sejumlah pejabat Pemerintah Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, DIY terdampak pembangunan tol Jogja-Solo dan Jogja-Bawen. Di antara mereka, ada yang harus kehilangan lahan, ada juga yang kehilangan rumah.

Hal itu terungkap dalam sosialisasi pembangunan tol bagi warga Dusun Ketingan dan Ngrajek Lor di Balai Desa Tirtoadi, Selasa (28/1/2020).

Kepala Dusun Ketingan Supartinah menjelaskan, dari lahan yang ia miliki sekitar 3.000 meter persegi, 1.500 meter persegi di antaranya tergusur proyek tol.

"Sawah, kebetulan sawah belian semua. Di sana juga ada pohon kelapa, sengon, tanaman produktif semua, dan saya tanduri lombok [tanami cabai]," kata dia, usai sosialisasi.

Baca Juga:Masih Menyebar, Pasien Virus Corona Terdeteksi di Sri Lanka

Ia menyebut, hingga saat ini warga Dusun Ketingan mendukung proyek tersebut dan belum memikirkan lebih jauh perihal harga tanah. Sebab saat ini, tahap sosialisasi masih sangat awal. Harga tanah terdampak per meternya pun belum dihitung.

"Ya kalau minta, masyarakat mungkin mintanya banyak. Tanah di sini kurang lebih Rp2,5 juta sampai, untuk area tepi jalan," tuturnya.

Supartinah menambahkan, di Ketingan tidak ada fasilitas umum dan sosial yang tergusur proyek tol, kecuali satu makam leluhur.

Sama seperti sejumlah warganya, Kepala Desa Tirtoadi Sabari menuturkan, ia juga memiliki aset terdampak pembangunan tol, yaitu satu unit rumah dan pekarangan.

"Kena semua, padahal rumah baru selesai saya bangun. Pada saat ini saya legawa karena digunakan untuk proyek tol ini," ungkapnya.

Baca Juga:Unta Hingga Babi: 5 Hewan Penyebar Penyakit Berbahaya Seperti Virus Corona

Menjadi warga terdampak, Sabari memiliki rencana pindah setelah mendapat ganti untung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak