"Stroke yang saya alami itu ada di tahun kedua pernikahan saya. Coba bayangkan bagaimana rasanya,"ujarnya.
Di tengah kesulitan menjalankan profesinya sebagai fotografer karena sakit stroke tersebut, tiba-tiba ada pemuda asal Bali yang meminta untuk diajari secara privat tentang fotografi. Kesepakatanpun dicapai di mana dirinya akan tinggal selama sepekan di Bali untuk mengajari fotografi kepada pemuda tersebut.
Saat itu, Didit mengaku mematok harga yang cukup besar yaitu sebesar Rp30 juta di luar akomodasi dan makan. Pada awal mematok harga tersebut, ia beranggapan jika pemuda asal Bali tersebut berasal dari Keluarga kaya dan mampu. Namun akhirnya ketika ia sampai ke Bali, barulah dirinya mengetahui keadaan sebenarnya keluarga tersebut.
"Ternyata dia itu membayar saya dengan menggadaikan sertifikat tanah milik orangtuanya,"ceritanya.
Baca Juga:Suharsono Ikut Penjaringan Calon Bupati dari Partai Golkar Bantul
Selama di Bali itulah ia mendapatkan ilmu tentang bersyukur di mana ia melihat dari keseharian pemuda yang ia ajari ilmu fotografi tersebut. Hampir setiap hari, pagi siang ataupun sore pemuda tersebut selalu menyempatkan diri untuk menyisihkan sedikit makanannya untuk disajikan ke leluhur. Rupanya hal tersebut merupakan salah satu bentuk bersyukur.
"Karena penasaran saya ingin belajar, lantas diketemukan dengan Tetua Agama Hindu di sana dan dijelaskan,"kenangnya.
Dan yang justru membuatnya heran, di akhir penjelasan tersebut Tetua Agama Hindu berpesan kepada dirinya agar jangan murtad. Saat itu juga ia dipertemukan dengan ustad di Bali karena ingin belajar tentang filosofi bersyukur tersebut. Dan selama belajar ilmu bersyukur itu pula ternyata penyakit strokenya bisa sembuh total tanpa diobati.
Meskipun sembuh total, rasa hampa tetap menghinggapi dirinya karena tidak kunjung diberi momongan. Berbagai upaya telah keduanya lakukan agar bisa segera diberi momongan. Hingga akhirnya, di tahun ketiga pernikahan mereka, sang istri putus asa dan mulai bersikap 'Luweh' alias cuek.
Tahun 2018 tepatnya bulan Oktober dirinya mendapat cobaan lagi. Di mana istrinya mendapat musibah karena kecelakaan setelah menabrak seekor anjing. Tempurung kakinya divonis dokter pecah dan harus dioperasi untuk memulihkannya agar bisa segera berjalan. Namun setelah dua minggu operasi ternyata belum sembuh juga dan belum juga bisa berjalan.
Baca Juga:Siswi SMK di Bantul Dicabuli Paman sejak SD, Pelaku Ditangkap
"Sayapun pergi ke pengobatan tradisonal china yang mahal namun belum juga bisa jalan. Oleh sinse di situ disarankan ke pijat tradisional di Muntilan," tambahnya.