Berlimpah Kuliner, Jangan Lupa Cicipi Lontong Cap Gomeh di PBTY XV 2020

Di luar perayaan PBTY XV 2020, kuliner Lontong Cap Gomeh terbilang sulit untuk dicari, lo.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Arendya Nariswari
Kamis, 06 Februari 2020 | 12:08 WIB
Berlimpah Kuliner, Jangan Lupa Cicipi Lontong Cap Gomeh di PBTY XV 2020
Cumi cumi bakar di PBTY XV 2020. - (Guideku/Arendya)

SuaraJogja.id - Meski tanggal 25 Januari 2020, yang bertepatan dengan Tahun Baru Imlek, sudah berlalu, tetapi kemeriahan hari besar bagi masyarakat Tionghoa maupun penganut Konghucu ini masih terasa di Yogyakarta, khususnya di Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) XV 2020.

Kali ini, PBTY XV 2020 berlangsung pada 2 sampai 8 Februari 2020 dan kembali berlokasi di kampung pecinan Ketandan. Tak jauh dari Malioboro, tentu saja perayaan PBTY XV 2020 juga mencuri perhatian para wisatawan dari berbagai daerah.

Guideku.com kebetulan tertarik untuk mencoba jelajah rasa dengan mencicipi sejumlah kuliner andalan PBTY XV 2020 ini. Segudang kuliner di acara ini memang menarik dan banyak macamnya, mulai dari yang tradisional hingga kekinian, seperti minuman boba misalnya.

Jika berkunjung ke PBTY XV 2020, jangan lupa, Anda wajib mencicipi Lontong Cap Gomeh, kuliner peranakan Tionghoa-Indonesia yang sekilas tampilannya mirip dengan lontong opor, dengan bubuk koya yang menggugah selera.

Baca Juga:Videonya Heboh, Mantan Peserta AKSI Indosiar Ungkap Alasan Mau Dipoligami

Di dalam satu porsi Lontong Cap Gomeh terdapat ayam suwir yang dimasak layaknya opor, sambal goreng hati, acar, pindang, dan bubuk koya. Satu porsi Lontong Cap Gomeh ini dibanderol seharga Rp25 ribuan.

Mengandung filosofi, usut punya usut, Lontong Cap Gomeh hanya disajikan pada hari ke-15 setelah perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung.

Di luar perayaan PBTY XV 2020, kuliner Lontong Cap Gomeh terbilang sulit untuk dicari, lo.

Selain Lontong Cap Gomeh, bagi Anda yang menyukai kuliner nonhalal, Anda wajib mencicipi bakcang. Makanan tradisional khas masyarakat Tionghoa ini merupakan olahan beras ketan dengan isian daging babi, yang kemudian dibalut dengan daun, lalu diikat meggunakan benang.

Saat berada di PBTY XV 2020, kami menemukan sajian bakcang yang tak biasa. Jika umumnya berisi daging babi, ada salah satu kedai menjual bakcang vegan.

Baca Juga:Jokowi Telisik Kebakaran Hutan Meningkat saat Pergantian Kepala Daerah

Bakcang vegan ini tetap dibuat menggunakan beras ketan. Bedanya, daging babi di dalam bakcang diganti dengan olahan tempe dan jamur lezat. Bakcang vegan di PBTY XV 2020 ini dapat Anda cicipi dengan harga Rp15 ribu per porsinya.

Sebenarnya, masih banyak lagi kuliner lain yang menarik untuk dicicipi di PBTY XV 2020. Anda bisa menikmati lezatnya baby octopus, ayam gantung, dragon breath, wedang tahun, dan masih banyak lagi lainnya.

Jika tertarik, travelers bisa langsung mengunjungi kampung pecinan Ketandan untuk mencicipi ragam kuliner ini. Jika tak ingin mengantre berburu kuliner di PBTY XV 2020, sangat disarankan bagi Anda untuk datang mulai sekitar pukul 4 sore. Selamat mencoba, travelers!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak