SuaraJogja.id - Korban terakhir laka air susur sungai Sempor yang dilakukan siswa SMP N 1 Turi ditemukan. Total saat ini ada 10 siswa peserta susur sungai Sempor yang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Seorang relawan dari Baznas Tanggap Bencana, Galih Wicaksono mengatakan, ikut dalam penyisiran sejak Jumat (21/2/2020) pukul 19.00 WIB. Saat itu, ia bersama tim Search And Rescue (SAR) menyisir lokasi kejadian, salah satunya di Section 1. Sebelumnya, secara mandiri warga dan PMI Sleman telah menyisir lokasi utamanya di sisi selatan Puskesmas Turi.
"Tim saya menemukan korban yang bernama Arvita Putri. Persis di jembatan sisi agak ke barat, tubuh korban tersangkut tanaman, saya tidak hafal nama tanamannya," tuturnya, dijumpai di tempat yang sama.
Menurut Galih, cuaca Jumat malam sempat turun hujan. Tim SAR Gabungan juga mewaspadai situasi terkini gunung Merapi. Maka, ada teknik khusus dalam penyisiran.
Baca Juga:Terancam 5 Tahun Bui, Tersangka Tragedi Susur Sungai Ditahan Polres Sleman
"Jadi ada yang mantau. Kalau di atas bilang 'Pantau, atas hujan, atas hujan. Jadi kami naik dulu, jangan sampai banjir bandang," ungkapnya.
Tim di lapangan, sejak awal sudah memegang catatan penting dalam upaya mengenali korban. Yaitu lewat pakaian yang dikenakan, utama lagi badge atau lencana.
"Sempat lihat sepatu kecer juga. Tapi tidak tahu punya siapa," tuturnya.
Humas Basarnas DIY, Pipit Eriyanto menyampaikan rasa syukur seluruh korban [meninggal dunia] sudah ditemukan. Tim SAR sudah bekerja semaksimal mungkin dan hasilnya ditemukan semua.
Berkaca dari peristiwa ini, Pipit memiliki sejumlah catatan. Yaitu, bagi pengelola wisata, khususnya di Yogyakarta, diharapkan lebih mengedepankan keselamatan bagi wisatawan. Misal untuk bermain air, paling tidak ada pelampung atau safety jacket. Untuk wisata vertikal, disediakan juga safety equipment.
Baca Juga:Respons Laka Susur Sungai SMP 1 Turi, Kemdikbud Datangi Disdik Sleman
"Untuk Pramuka, hendaknya pembina sebelum melaksanakan kegiatan perhatikan aspek cuaca, alam. Harus melihat kondisi saat itu. Seperti apa sungsi, lokasi outbond. Jangan lupa matur ke perangkat desa, Polsek, Koramil, setidaknya jajaran terkait ada yang mengetahui kalau ada outbond," ungkapnya.
Mewakili pimpinan Basarnas DIY, ia menyampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada potensi SAR DIY yang begitu kompak, solid, bekerja sama dengan mantap di lapangan.
"Yang jelas kami apresiasi ini," kata dia, seraya tak lupa menyebutkan peran SAR Gabungan dari luar Sleman dan luar DIY.
Pada Minggu, pukul 08.00 WIB pencarian resmi dihentikan dan posko SAR Gabungan di Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman, resmi pula ditutup. (uli febriarni)
Tim Tagana sedang membereskan dapur umum, di posko SAR Gabungan, Minggu (23/2/2020).
Kontributor : Uli Febriarni