"Anaknya masih dipunggung saya, ini (kaki) nggejlik batu terus terjepit," kata Mbah Rois.
Demi menjaga keselamatan anak tersebut, Mbah Rois tidak menghiraukan rasa sakit di kakinya. Dengan menahan rasa sakit, ia terus melangkah sekuat tenaga. Beberapa kali, ia sempat terombang-ambing dan hampir hanyut terbawa arus sungai yang semakin deras.
Setelah berhasil membawa anak tersebut ke tepian sungai, Mbah Rois kemudian memeriksa kakinya yang mengeluarkan banyak darah. Ia tak menghiraukan luka di kakinya dan tetap melanjutkan untuk menolong siswa yang lain.
Baca Juga:Tim Psikolog SMPN 1 Turi Beri Pendampingan ke Keluarga IYA yang Dibully