SuaraJogja.id - Tahun 2021, DIY memiliki tiga Proyek Prioritas Strategis yang akan dikerjakan untuk meningkatkan pembangunan.
Proyek tersebut adalah pembangunan Jogjakarta Outer Ringroad (JORR), penyelesaian konstruksi Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) serta penyelesaian Pelabuhan Tanjung Adikarto.
Bertempat di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memaparkan Proyek Prioritas Strategis tersebut dihadapan Menteri Perencanaan Pembangunan (PPN), Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro. Paparan tersebut di lakukan pada acara rakor Kementerian PPN/Bappenas bersama gubernur se-Indonesia, Rabu (04/03).
“Masing-masing proyek memiliki nilai strategis dan saling mendukung, utamanya untuk mendukung operasionalisasi bandara. Ketiganya ini nanti akan terintegrerasi dengan YIA,” jelas Sri Sultan melansir dari Humas DIY.
Baca Juga:Pesan Mahfud MD ke Penceramah soal Virus Corona: Jangan Takut-takuti Warga
Sri Sultan menjelaskan, konektifitas terintegrasi dengan YIA perlu dilakukan guna meningkatkan pembangunan berbagai sektor.
Sultan memprediksi, JJLS akan meningkatkan devisa pada sektor pariwisata menjadi 30 miliar USD pada 2024 nanti. Selain itu juga akan mampu meningkatkan wisatawan nusantara sebanyak 350-400 juta, dan wisatawan mancanegara sebanyak 22,3 kunjungan.
“Dari total panjang 115,07 km, saat ini sedang berjalan sebesar 56% atau sekitar 65 km. Jadi kita memiliki target menyelesaikan 2 lajur sepanjang 51 km, dengan estimasi biaya sekitar 1.3 triliun,” ujar Sri Sultan.
Sultan juga menuturkan, selain JJLS, ada proyek JORR yang akan mengintegrasikan YIA, Kulon Progo dan Candi Borobudur. Sintegras ini nantinya akan memperkuat infrastruktur pendukung pembangunan ekonomi dan pelayanan masyarakat. Nantinya, JORR aka dibangun sepanjang 113,413 km dengan estimasi dana 5,84 triliun.
Sepanjang 47,48 km di sisi selatan atau Bantul, akan terdiri dari jalur Sentolo - Imogiri sepanjang 22 km, Imogiri - Piyungan sepanjang 16,325 km dan Piyungan- Kalasan sepanjang 9.1 km. Sementara sisi utara atau wilayah Sleman akan ada jalur sepanjang 65.933 km dengan rincian Sentolo – Minggir 16,45 km, Minggir – Tempel 14.217 km, dan Tempel – Prambanan 35.257 km.
Baca Juga:Viral Pedagang Bakso Keliling di Tengah Hujan Petir, Netizen: Dibeli Dong!
“Khusus untuk ruas Tempel – Prambanan, sudah kita tingkatkan statusnya menjadi jalan nasional,” ujar Sri Sultan.
Terkait Pelabuhan Tanjung Adikarto, Gubernur DIY mengungkapkan, pembangunan pelabuhan ini akan meningkatkan produksi perikanan tangkap sebesar 10.10 juta ton pada tahun 2024. Dampaknya, ekspor hasil perikanan akan meningkat menjadi USD 8 miliar.
“Tanjung Adikarto akan mengintegrasi pelabuhan perikanan dan fish market bertaraf internasional. Untuk itu yang kita butuhkan saat ini adalah konstruksi pemecah gelombang dengan estimasi biayanya sekitar 447 miliar,” jelas Sri Sultan.
Kepala Bappeda DIY, Budi Wibowo mengungkapkan, ketiga proyek tersebut dipilih karena bisa membuka akses masuk DIY. Dengan kemudahan akses, dapat meningkatkan potensi investasi.
“Jika tiga hal tersebut tidak kita kerjakan terutama untuk JJLS, maka dikhawatirkan DIY tidak akan lagi menarik di mata turis,” ujar Budi.
Budi optimis bisa memulai proyek tersebut sesuai target. Menurutnya, pihak kementerian sudah menyambut baik usulan proyek tersebut. Pendanaan pun menurut Budi akan disetujui oleh pusat.
“Kita sudah ketemu salah satunya dengan Menteri Kelautan terkait Tanjung Adikarto. Mereka menyambut baik. Kendala pembangunan breakwater yang belum sesuai sudah kita pecahkan. Ada teknologi yang sesuai untuk membangun breakwater. RPJMD kita kan sampai 2022, masak kita tidak punya pelabuhan yang representatif sih. Jadi targetnya 2021 bisa tercapai lah,” papar Budi.
Budi mengungkapkan, hal tersebut tidak bisa berjalan lancar apabila tidak ada kesiapan dari OPD-OPD terkait. Harus ada kerjasama dari stakeholder.
“Tujuan dari pembangunan ini adalah menyejahterakan masyarakat. Jika JJLS dan JORR jadi, akses jalan bagus, investasi naik, maka masyarakat yang merasakan manfaat. Jika pelabuhan jadi, nelayan bisa melaut seauh 40 mil dan itu mampu meningkatkan ekonomi,” ujar Budi.