Atraksi Jumping hingga Wisatawan Jatuh, Sopir Jip Lava Tour Merapi Diskors

Kasat Lantas Polres Sleman AKP Mega Tetuko menyatakan, komunitas tegas dalam menindak oknum penyalahguna SOP jip tur Merapi.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 09 Maret 2020 | 17:52 WIB
Atraksi Jumping hingga Wisatawan Jatuh, Sopir Jip Lava Tour Merapi Diskors
(Twitter/@kantayu)

Mega menyebutkan, peristiwa nahas jatuhnya wisatawan jip Merapi juga terjadi pada 1 Maret 2020 lalu di sekitar Jembatan Opak, Pakem. Mengetahui itu, Satlantas Polres Sleman langsung menindak dengan tilang dan mengamankan kendaraan yang digunakan dalam penyalahgunaan SOP tersebut.

"Satlantas bekerja sama beserta instansi terkait, baik Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata selalu berusaha meningkatkan keamanan dan kenyamanan objek wisata minat khusus jip lava tour Merapi," ungkapnya.

Upaya yang dilakukan antara lain sosialisasi, monitoring, evaluasi, maupun pengecekan laik jalan armada di sekitar objek wisata lereng Merapi.

"Sosialisasi dilakukan kepada pengurus, operator jip, maupun pelaku usaha lainnya. Lewat perlakuan itu, kami berjuang mewujudkan road safety for tourism, utamanya pariwisata Sleman yang aman," tandasnya.

Baca Juga:Pimpinan KPK Minta Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Buronan Nurhadi

Ketua Asosiasi Jip Merapi Wilayah Timur Bambang Sugeng menyatakan bahwa sopir yang mengendarai jip jumping sampai membuat wisatawan jatuh telah melanggar SOP jip tur Merapi. Bahkan ia dengan tegas menyebut sang pengemudi telah 'ugal-ugalan'.

Bambang membenarkan bahwa sopir yang bersangkutan telah diberi sanksi tidak boleh menyopiri jip untuk sementara waktu.

"Masih akan ada sanksi yang lain dari komunitas kami," ungkapnya.

Ia mengatakan, komunitas sesungguhnya sudah melakukan banyak sekali sosialisasi dan edukasi kepada para pengelola jip Merapi. Menurut dia, saat ini terlihat sudah banyak kemajuan, dalam arti tidak begitu banyak jip yang melanggar SOP.

"Itu [kejadian laka jip] mungkin luapan emosional seseorang, di luar konteks. Tidak mungkin mereka diperbolehkan seperti itu, kan membahayakan juga. Yang [wisatawan] berdiri pun enggak boleh sebenarnya waktu jip jalan. Sekarang dari komunitas SOP lebih ketat, baik helm, dan lainnya. Selain SOP, ada edukasi juga," tuturnya.

Baca Juga:Air Got di Depan Rumah Gubernur Jatim Berwarna Hijau, Ternyata Limbah Cat

Di kesempatan sama, ia mengklaim, video yang beredar di media sosial telah dipotong oleh pihak tertentu, sebelum disebar ke Twitter. Dalam tayangan penuh, wisatawan yang terjatuh dari jip mampu bangkit dan kembali menaiki jip serta sudah menandatangi MoU tak akan meminta pertanggungjawaban atas cedera yang ia alami akibat laka tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini