SuaraJogja.id - Pedagang Pasar Jejeran, Imogiri, Bantul mengeluhkan harga gula pasir yang terus naik, tetapi penjualan justru terus menurun. Salah satu pedagang kelontong di Pasar Jejeran, Amanah, mengaku kesulitan untuk menjual gula pasir dengan harga yang terus naik.
"Sekarang itu belinya susah, harganya mahal, jualnya juga susah," kata Amanah saat ditemui SuaraJogja.id di Pasar Jejeran, Kamis (19/3/2020).
Amanah menyebutkan, saat ini harga jual gula pasir mencapai angka Rp17.500, setelah sebelumnya berada di angka Rp12.000. Ia mengatakan, kenaikan harga terus terjadi selama beberapa minggu belakangan ini. Bahkan setiap harinya, harga gula pasir naik sebanyak Rp500.
"Kemarin itu saya jual Rp17.000, hari ini saya jual Rp17.500," kata Amanah.
Baca Juga:Kolaborasi Dr Martens dan Hello Kitty, Cocok Buat Kamu yang Edgy
Ia rutin membeli gula pasir dari agen yang mengantar ke pasar setiap Rabu dan Sabtu. Satu karung gula pasir seharga Rp500.000 kini didapatkan dengan hargaRp 800.000.
Selain harganya yang terus melambung, Amanah juga mengaku mengurangi pembelian gula. Sebab, stok barang dari agen juga berkurang. Jika biasanya ia membeli lima karung, kini hanya tiga karung saja.
Penjualan gula pasir juga terus mengalami penurunan. Pembeli yang biasanya membeli 2 kg gula kini hanya 1 kg saja. Sebagian besar pembeli Amanah merupakan pedagang makanan yang membutuhkan gula untuk diolah kembali.
"Kalau dulu harga mahal gini, ada operasi pasar. Sekarang semua orang sibuk ngurusi corona," kata Amanah.
Menurutnya, sejak maraknya wabah corona, transaksi jual-beli di pasar ikut sepi. Jika biasanya pasar beroperasi hingga sore, sekarang pasar sudah mulai sepi sejak pukul sepuluh pagi.
Baca Juga:Di Surabaya, Gula Pasir Sentuh Harga Rp 20 Ribu per Kilogram
Melambungnya harga gula pasir juga berpengaruh pada produksi gula batu yang ia jual. Sebelumnya, 1 kg gula batu dijual dengan harga Rp10.000, sedangkan saat ini gula batu dijual seharga Rp15.000.
- 1
- 2