Digelar 29 Maret, Begini Persiapan Pilkades Sleman di Tengah Wabah COVID-19

Akan ada sekitar 444.828 pemilih yang terlibat dalam sistem pemilihan berbasis elektronik kali pertama di Sleman tersebut.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Minggu, 22 Maret 2020 | 12:15 WIB
Digelar 29 Maret, Begini Persiapan Pilkades Sleman di Tengah Wabah COVID-19
Ilustrasi Pilkades. [Antara]

SuaraJogja.id - Di tengah merebaknya virus corona penyebab COVID-19, Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Sleman akan dilaksanakan dengan penyesuaian situasi yang sedang berlangsung. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Sleman berupaya mempersiapkan Pilkades serentak secara e-voting pada 29 Maret 2020 itu, salah satunya dengan mengupayakan untuk meminimalisasi pengumpulan massa.

"Tahapan Pilkades serentak sampai saat ini masih jalan terus. Namun dengan kondisi saat ini, di mana semua pihak sedang berupaya meminimalisasi penyebaran virus corona, maka kami juga upayakan agar Pilkades nanti juga dapat diminimalisasi pengumpulan massa pemilih," kata Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Aparatur Desa DPMD Kabupaten Sleman Agung Endarto di Sleman, Minggu (22/3/2020).

Menurut dia, seperti dilaporkan ANTARA, saat ini tahapan Pilkades sudah pada proses memasukkan surat suara elektronik ke dalam komputer yang akan digunakan saat pemungutan suara nanti.

"Adanya wabah virus corona juga menjadi salah satu perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman karena akan ada pengumpulan massa yang cukup banyak, utamanya saat proses pemungutan suara maupun penghitungan suara," katanya.

Baca Juga:Jadi RS Darurat Corona, Wisma Atlet Kemayoran Siap Beroperasi Senin Besok

Ia menerangkan, pihaknya terus mengikuti berbagai perkembangan yang ada, apalagi di Yogyakarta dan Sleman juga sudah ada yang dinyatakan positif terinfeksi corona.

"Itu yang kemarin kami bahas dalam evaluasi persiapan pilkades dengan anggota dewan dan instansi daerah terkait. Salah satu yang dibahas dalam evaluasi tersebut adalah mengondisikan lokasi atau tempat pemungutan suara," ujar Agung.

Beberapa solusi yang diberikan antara lain menyediakan hand sanitizer serta masker dari kerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman.

"Ada juga masukan untuk menyemprotkan disinfektan di lokasi tempat pemungutan suara (TPS). Selain itu, petugas yang ada di TPS rencana akan dilakukan cek kesehatan juga. Namun itu baru usulan yang nanti juga masih akan dibahas lagi," katanya.

Yang paling dicermati saat ini, kata Agung, adalah mencari tahu cara supaya saat proses pemungutan suara tidak terjadi penumpukan masyarakat. Langkah yang diambil adalah melakukan koordinasi dengan petugas di lapangan supaya bisa membagi waktu pemilihan.

Baca Juga:Positif Virus Corona, Artis Andrea Dian Awalnya Didiagnosa Demam Berdarah

"Rencananya sementara ini dibuat agar tidak menumpuk. Kami akan berkoordinasi dengan desa yang nantinya dilanjutkan kepada petugas di lapangan agar bisa menginformasikan kepada masyarakat supaya nanti juga dibuatkan jadwal atau rencana waktu agar tidak menumpuk," jelas Agung.

Pilkades e-voting di Sleman akan diikuti serentak oleh 49 desa dengan 1.102 TPS. Akan ada sekitar 444.828 pemilih yang terlibat dalam sistem pemilihan berbasis elektronik kali pertama di Sleman tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini