Klarifikasi BPBD DIY soal Pemberitaan 4.000 APD Mangkrak

Terkait 4.000 alat pelindung diri (APD) yang disebut mangkrak, Kepala Pelaksana BPBD DIY membantah.

Dany Garjito
Kamis, 02 April 2020 | 14:09 WIB
Klarifikasi BPBD DIY soal Pemberitaan 4.000 APD Mangkrak
Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana. [Antara]

SuaraJogja.id - Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana merasa keberatan dengan pemberitaan Suarajogja.id dalam artikel berjudul: "4.000 APD Mangkrak, BPBD DIY: Kami Tak Bisa Aksi Jika Tak Ada Informasi" (Judul dan isi berita sudah direvisi--RED).

Biwara merasa keberatan dengan pencantuman fotonya di berita tersebut. Sebab, di berita tersebut, tidak ada informasi atau pernyataan dari dirinya selaku Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Saya merasa keberatan dengan dicantumkannya foto saya di berita tersebut. Karena di dalam berita tersebut tidak ada informasi atau statmen dari saya selaku Kepala Pelaksana BPBD DIY," tutur Biwara dalam pernyataan klarifikasi yang diterima Suarajogja.id, Kamis (2/4/2020).

Menurut dia, akun Twitter @TRCBPBDDIY merupakan media komunikasi Tim Reaksi Cepat (TRC) dan bukan merupakan pernyataan resmi atau informasi dari BPBD DIY ataupun dari dirinya.

Baca Juga:Setelah Transmart, Dua Mall di Jogja Ini Tutup Akibat Wabah Virus Corona

"Akun tersebut merupakan media komunikasi TRC, bukan merupakan pernyataan atau informasi dari BPBD DIY sebagai lembaga atau saya sebagai Kepala BPBD DIY," ujar Biwara melalui sambungan telepon.

Terkait 4.000 alat pelindung diri (APD), Biwara membantah mangkrak. Tapi ribuan APD tersebut menunggu jadwal distribusi dari Dinas Kesehatan sesuai dengan kebutuhan. Nah, hal itu tidak dilakukan dalam satu hari, tapi secara periodik sesuai kebutuhan.

"Jadi 4.000 APD (cover all dan cover shoes)--yang disebutkan dalam berita itu--bukan mangkrak, melainkan menunggu jadwal distribusi dari Dinas Kesehatan sesuai kebutuhan dan itu tidak dilakukan satu hari saja, namun secara periodik sesuai kebutuhan," ujar Biwara.

Dia mengatakan 4.000 APD itu merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat RI. Penyalurannya ke daerah dibantu Korem 072 Pamungkas dan diserahkan kepada BPBD hingga kemudian ditaruh di gudang.

"Sebanyak 4.000 APD itu merupakan bantuan BNPB RI yang penyaluran ke daerah dibantu oleh Korem 072 Pamungkas dan diserahkan kepada BPBD DIY sehingga barang tersebut masuk ke gudang BPBD DIY," ujar Biwara.

Baca Juga:Pemudik dan Pendatang di Jogja Wajib Isolasi Mandiri, Data Dicatat Ketua RT

Sebelumnya, kata dia, BPBD DIY juga menerima 1.000 APD dan sudah diserahkan ke Dinas Kesehatan sebanyak 700 APD, dalam bentuk cover all dan cover shoes, untuk didistribusikan sesuai kebutuhan. Sebanyak 300 lainnya untuk kebutuhan operasional Posko yang dilaksanakan oleh TRC, TNI dan POLRI.

Biwara juga menegaskan bahwa TRC BPBD DIY merupakan tim yang dibentuk BPBD dengan tugas membantu tugas dan fungsi BPBD DIY dalam merespon kejadian bencana. Secara fungsi, ada di bawah koordinasi Subbid Kedaruratan Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY.

Selain itu, Biwara juga menegaskan bahwa akun TRC yakni @TRCBPBDDIY tidak memuat informasi atau pernyataan resmi dari BPBD DIY sebagai lembaga.

"Akun TRC bukan akun yang memuat informasi atau pernyataan resmi BPBD sebagai lembaga. Akun twitter resmi BPBD DIY adalah BPBD DIY @Pusdalops_diy," ujar Biwara kepada Suarajogja.id.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini