"Jika dia [ANR] akan tawuran, saya rasa tidak benar. Logikanya jika memang akan tawuran, kenapa dia hanya berdua, kenapa tidak sekalian membawa teman-teman lain. Sedangkan dari pihak massa yang memukuli anak saya lebih banyak," jelas dia.
Ia mengaku anaknya memang diperbolehkan keluar malam lantaran kondisi saat ini yang membuat dirinya bosan.
"Ya saya paham anak saya, karena masa pandemi ini anak-anak saya bosan dan saya perbolehkan keluar, tetapi tetap jaga diri. Saya juga tidak menyangka jika dia [ANR] sampai diamuk massa karena dugaan tawuran itu," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, dua remaja asal Gampingan, NY (19) dan ANR (18), menjadi sasaran amuk warga di Jalan Jenderal Sudirman, Jogoyudan, Jetis, Kota Yogyakarta, Minggu (5/4/2020) pukul 02.40 WIB.
Baca Juga:Ramai Bahas SNMPTN, Netizen Curhat Dua Tahun Mimpi Pengen ke UGM Tapi Gagal
Keduanya diduga hendak melakukan tawuran. Namun saat melintasi Jalan Jenderal Sudirman, kedua remaja itu menabrak warga hingga terjatuh. Warga pun mengahakimi ANR dan NY hingga polisi datang.