Sejauh ini, ia juga masih mengeluarkan biaya untuk operasional homestay seperti membayar listrik, wifi dan pengelolaan lainnya. Setiap bulan, Marsono mengeluarkan biaya operasional hingga Rp2.000.000.
Ia juga merencanakan untuk melakukan pengembangan fasilitas homestaynya seperti melakukan pergantian warna dinding dan beberapa perbaikan lainnya.
"Kita semua mandiri, hanya mengikuti himbauan. Belum ada tindakan lebih lanjut dari dinas," kata Marsono.
Ia menjelaskan hingga saat ini belum ada tindakan dari pemerintah terkait dampak yang dialami oleh pengusaha homestay.
Baca Juga:Membekas, Cerita Menyentuh Glenn Fredly saat Haul Gus Dur di Jogja
Marsono berharap agar kondisi lekas kembali seperti sediakala. Serta ada solusi maupun alternatif dari Dinas Pariwisata untuk mengatasi dampak yang terjadi.