"Itu artinya menunjukkan, bagaimana manusia itu sesungguhnya memang fana, tetapi kita juga bisa mengungkapkan kedukaan kita itu yang tak terwakili oleh apa pun," tukas Agus.
Hermien Kusmayati merupakan rektor perempuan pertama dan satu-satunya di ISI Jogja. Agus berharap, ke depannya akan ada generasi perempuan selanjutnya.
Selain kiprahnya di dunia tari, Hermien Kusmayati juga dikenal dengan minatnya pada bidang pengkajian. Ia bahkan menamatkan studi di Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menunjang minatnya.
Agus menceritakan, Hermien Kusmayati suka mengkaji naskah kuno di Pura Pakualaman untuk kemudian dikonstruksikan menjadi gerak tari baru. Dikenal multitalenta, kepergian Hermien dinilai sebagai kehilangan besar dunia seni tari.
Baca Juga:Ungkap Pengalaman Hadapi Ibrahimovic, Bek Persija: Sangat Sulit!
Dalam upacara pelepasan dan penghormatan terakhir, Agus memberikan rangkaian bunga sebagai bentuk penghormatan simbolis. Jajaran pimpinan ISI Jogja juga memberikan penghormatan sebelum jenazah dimakamkan di Makam Sapto Giri, Imogiri, Bantul.