Dampak Corona, Kerugian Pariwisata Bantul Diperkirakan Melebihi Rp11 Miliar

Menurut Kwintarto, kerugian itu belum termasuk potensi pendapatan dari kegiatan wisata langsung yang tidak memerlukan pemesanan.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 04 Mei 2020 | 05:25 WIB
Dampak Corona, Kerugian Pariwisata Bantul Diperkirakan Melebihi Rp11 Miliar
Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta - (SUARA/Yulita Futty)

SuaraJogja.id - Akibat pandemi corona, seluruh destinasi wisata ditutup dan berbagai agenda pariwisata juga dibatalkan. Dampaknya, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul memperkirakan, potensi kehilangan pendapatan sektor pariwisata di daerah ini sejak Maret hingga April 2020 mencapai Rp11 miliar.

"Di sektor wisata kita menaksir sampai pekan lalu kerugian kurang lebih Rp11 miliar, itu dari pembatalan perjalanan wisata, penginapan, hotel, teman-teman pemandu wisata, dan order kegiatan di beberapa desa wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo di Bantul, Minggu (3/5/2020).

Heru menjelaskan, pada beberapa desa wisata Bantul, seperti Desa Wukirsari, yang dikenal dengan batik, biasanya menerima tamu rombongan dari luar daerah, kemudian di Tembi Rumah Budaya selalu ada tamu kelompok untuk edukasi budaya. Namun, karena ada wabah corona, kegiatan tersebut dibatalkan.

Menurut dia, kerugian itu belum termasuk potensi pendapatan dari kegiatan wisata langsung yang tidak memerlukan pemesanan, sehingga diperkirakan kerugian bisa lebih dari dari Rp11 miliar selama dua bulan.

Baca Juga:5 Tempat di Surabaya Ini Rawan Corona, Warga Bandel Enggan Bermasker

"Contohnya di sebuah rumah makan kalau hari biasa dan libur laku berapa, sekarang kan sepi, juga di beberapa rumah makan lainnya," imbuh Kwintarto, seperti dikutip dari ANTARA.

Selain itu, dia melanjutkan, tingkat hunian hotel maupun penginapan di bawah 30 persen.

"Yang jelas hampir semua sektor wisata karena wabah corona ini mengalami goncangan pendapatan, ini dilematis," katanya.

Sementara itu, pemerintah kabupaten (pemkab) kehilangan pendapatan dari retribusi masuk objek wisata sekitar Rp5 miliar selama dua bulan tersebut, karena kebijakan penutupan objek wisata.

"Dalam satu bulan rata-rata pendapatan retribusi wisata Bantul Rp2 miliar sampai Rp3 miliar, kalau bulan biasa antara Rp1,8 miliar sampai Rp2,2 miliar, kalau bulan ramai bisa Rp3,5 miliar. Artinya hampir dua bulan kita tutup objek wisata, kira-kira kerugian retribusi hampir Rp5 miliar," jelas dia.

Baca Juga:Upamecano Segera Teken Kontrak Baru, Duo Manchester Gigit Jari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini