Perihal ini, Sulimah mengaku belum ingin membicarakan dengan pihak sekolah lantaran Olivia masih bisa mengerjakan tugas meski harus berbagi dengan saudaranya.
Meski kesulitan dalam pembelajarannya, anak 9 tahun ini cukup aktif diluar kegiatan sekolah. Setelah belajar, dirinya sengaja membantu ibunya berjualan snack di Jalan Kaliurang KM 5.
"Ia memang mau ikut saya berjualan, sudah lama dia menemani saya. Jadi setelah belajar selesai, saya mengajak dia. Hal itu untuk melatih anak-anak agar bisa hidup mandiri denhan keadaan ekonomi kami yang tidak begitu baik," jelas Sulimah.
Ia mengajak ketiga anaknya untuk berjualan mengingat tiga anaknya masih kecil dan harus diawasi. Sulimah tidak berani meninggalkan ketiga anaknya di kontrakan Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta.
Baca Juga:Xiaomi Minta Maaf ke Masyarakat Jepang Gara-gara Iklan Bom Atom
"Biasanya saya jualan di sekitar kampus FEB UGM, jika sepi saya jualan di Jalan Kaliurang. Tapi karena Corona ini dan kampus ditutup saya dan anak biasa jualan di Jalan Kaliurang," katanya.
Dalam sehari, ia bisa menjual hingga 35 bungkus dagangannya, satu bungkus dihargai Rp 10 ribu. Meski tak banyak ia mengaku bersyukur dengan apa yang telah ia peroleh bersama keluarganya. Tak jarang, mereka justru meminjami uang kepada tetangga yang membutuhkan.
"Saya membantu suami dengan berjualan. Sehari-hari suami bekerja sebagai tukang becak. Pendapatannya tidak tentu, maka dari itu dari jualan ini bisa menambah penghasilan untuk kebutuhan keluarga kami," kata Sulimah.