Tak Puas Berkarier di AS, Dita Karang Temukan Panggilan Jiwa di Korsel

Dita Karang membutuhkan waktu sekitar satu tahun enam bulan untuk fasih berbahasa Korea.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 26 Mei 2020 | 20:17 WIB
Tak Puas Berkarier di AS, Dita Karang Temukan Panggilan Jiwa di Korsel
Dita Karang [Instagram/Ditakarang]

SuaraJogja.id - Perjalanan karier anggota K-Pop girl group Secret Number asal Yogyakarta, Dita Karang, hingga terkenal saat ini tak lepas dari proses yang panjang. member yang menjadi lead dancer dari Secret Number tersebut sempat putus asa ketika tinggal di New York, Amerika Serikat hingga memutuskan terbang ke Korea Selatan.

Ditemui di kediamannya, di wilayah Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, paman Dita Karang, Suryo Arifin, menjelaskan bahwa keponakannya sempat kesulitan mencari pekerjaan di AS.

"Dita ini kan sebenarnya lead dancer, sejak lulus dari American Music and Drama Academy (AMDA) di New York, dia mencari pekerjaan hanya dapat yang kecil-kecil seperti teater, dia tidak puas. Akhirnya dia pulang ke Yogyakarta dan memutuskan masuk ke K-Pop," ungkap Suryo kepada SuaraJogja.id, Selasa (26/5/2020).

Bukan tanpa alasan Dita Karang memutuskan ke Korea Selatan. Menurut Suryo, gadis penyuka gudeg itu cukup sulit mendapatkan peran utama.

Baca Juga:Kepincut 'Torpedo' Besar Pemulung, Guru Digerebek Berzina saat Gema Takbir

"Jika di Amerika untuk menjadi peran utama memang harus berwajah bule dan berambut blonde, seperti halnya pemeran Romeo dan Juliet. Karena [Dita] berwajah Asia hanya bisa menjadi pemeran pembantu," jelasnya.

Sekitar 2017 lalu, anak bungsu dari dua bersaudara ini memutuskan untuk hijrah ke Korea Selatan. Bermodal kemampuannya menari, Dita sempat mengikuti ajang idol selama tiga bulan di Korea.

"Dia paham ketika terus di Amerika apa yang dia inginkan tak bisa tercapai, sehingga memutuskan ke Korea Selatan dan selama tiga bulan mengikuti ajang idol. Setelah itu ada sebuah manajemen yang memanggilnya," jelas Suryo.

Awalnya tidak langsung diterima, Suryo membeberkan, baru sekitar 2018 ada panggilan lagi yang mengajak keponakannya bergabung ke industri K-Pop.

Paman Dita Karang Secret Number, Suryo Arifin, memberi keterangan kepada wartawan di kediamannya di Jogja, Selasa (26/5/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)
Paman Dita Karang Secret Number, Suryo Arifin, memberi keterangan kepada wartawan di kediamannya di Jogja, Selasa (26/5/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

"Saya juga kurang tahu persis, yang jelas dia sudah dua tahun di Korea dan beberapa bulan ini menjadi terkenal setelah muncul namanya di grup Secret Number itu," tambah dia.

Baca Juga:Ayah Tiara Idol ke Rumah Maia Estianty, Ada Apa?

Perjalanan Dita Karang mendapat dukungan penuh dari keluarganya. Hanya saja, kerinduan keluarga terhadap perempuan kelahiran 25 Desember 1996 ini belum bisa diobati.

"Karena keadaannya sedikit berbeda saat ini ya. Jadi harus menjaga jarak, tapi terakhir kali dia ke Indonesia itu sekitar 2019 lalu. Sejak bergabung di manajemen tiap harinya berlatih untuk performanya seperti kerja dan tidak boleh pulang," jelas dia.

Suryo mengungkapkan, Dita Karang sempat mendapat libur selama satu pekan. Waktu tersebut dia banyak habiskan di kampung halamannya di Jogja.

"Sempat dapat libur seminggu, sekitar 2019 lalu. Satu hari di Jakarta, tiga hari berada di Yogyakarta, sisanya dia pergi ke Surabaya juga," kata dia.

Sebelum menjadi terkenal di Korea dan Indonesia, gadis berdarah Bali-Jogja ini cukup kesulitan berbahasa Korea Selatan. Dita Karang membutuhkan waktu sekitar satu tahun enam bulan untuk fasih berbahasa Korea.

"Berangkat ke Korea itu dia tidak bisa bahasa Korea, jadi perlu berlatih hingga setahun lebih. Namun akhirnya sekarang bisa lancar. Tak hanya bahasa Korea saja, dia juga mahir berbahasa Jepang. Bahasa Jawa juga baik ketika berbincang-bincang dengan keluarga di sini," kata dia.

Tak hanya dukungan keluarga, Dita Karang juga mendapat banyak dukungan dari rekan sejawat. Teman-teman Dita Karang yang juga teman kakak perempuannya, Kirana Karang, kerap berkumpul di rumahnya.

"Masih sering mereka [teman Dita] berkumpul. Jadi Dita dan Kirana hanya terpaut dua tahun, teman-temannya juga masih sepantaran itu. Kadang jika ada acara hampir 20-an orang mengunjungi rumah dia," kata Suryo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini