Jelang New Normal, UGM Usulkan Kebijakan Transportasi Humanitarian

"UGM mengusulkan kajian yang menyeimbangkan dari aspek nilai kemanusiaan dan keberlangsungan ekonomi yang lebih baik, ucap Panut.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 03 Juni 2020 | 11:05 WIB
Jelang New Normal, UGM Usulkan Kebijakan Transportasi Humanitarian
Rektor UGM Panut Mulyono. [Suara.com/Rahmad Ali]

Dalam kesempatan ini, UGM melalui para pakar di Pustral UGM menyampaikan pemikiran terkait perubahan perilaku penyelenggaraan sektor transportasi mengutamakan nilai kemanusiaan untuk ekonomi lebih baik.

Kepala Pustral UGM Agus Taufik Mulyono menyatakan, menilik dampak pandemi dan kebijakan PSBB terhadap resiliensi kinerja dan keberlangsungan sektor transportasi operator dan travel behaviour, maka regulasi yang perlu dikembangkan adalah kajian yang berdampak sosial ekonomi selama masa pandemi Covid-19 terhadap bisnis angkutan perkeretaapian. Diperlukan kajian model dan strategi pemulihan bisnis angkutan perkeretaapian pascapandemi, kata dia.

“Usulan UGM berupa kajian peran transportasi perkeretaapian mempercepat distribusi logistik kemanusiaan berupa bahan pangan berbasis bencana pandemik”, ujar Guru Besar DTSL FT UGM sekaligus Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia itu.

Terkait model dan strategi recovery industri jasa logistik pascapandemi corona, lanjutnya, UGM mengusulkan kajian transportasi humanitarian dengan mengutamakan kemanusiaan untuk kehidupan ekonomi lebih baik dalam mengantisipasi kondisi new normal.

Baca Juga:Aksi Pemain di Liga Jerman untuk George Floyd Didukung Presiden FIFA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak