Cegah Klaster Pedagang, Dinkes Bantul Akan Gelar Rapid Test di 4 Pasar

Sebelumnya sempat muncul kasus positif Covid-19 di kalangan pedagang ikan.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Sabtu, 20 Juni 2020 | 15:30 WIB
Cegah Klaster Pedagang, Dinkes Bantul Akan Gelar Rapid Test di 4 Pasar
[Ilustrasi] Seorang pedagang mengikuti pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) di Balai Desa Condongcatur, Sleman, Selasa (9/6/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Demi mencegah terjadinya klaster penularan Covid-19 di antara pedagang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul akan menggelar rapid test untuk pedagang di empat pasar. RDT akan menyasar seluruh populasi yang ada di pasar.

Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharja mengatakan, pihaknya gencar melakukan screening untuk dapat memutus penyebaran virus corona. Pasar menjadi salah satu lokasi yang dikhawatirkan muncul klaster baru karena tingginya mobilitas masyarakat.

"Di daerah lain kan sudah banyak terjadi, jadi kami juga ingin mengantisipasi dengan melakukan rapid test ke seluruh populasi pasar," kata Agus, Sabtu (20/6/2020).

Ia juga menyampaikan, sebelumnya sempat muncul kasus positif Covid-19 di kalangan pedagang ikan, sehingga pihaknya juga ingin melakukan screening untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran Covid-19.

Baca Juga:Banyak Pedagang Pasar di DKI Tak Pakai Masker, Tes Corona Disebut Sia-sia

Rapid test di pasar akan mulai digelar minggu depan, berawal dari empat pasar: Pasar Bantul, Pasar Janten Ngestiharjo, dan Pasar Ngipik, serta satu pusat perbelanjaan DM Grosir. Pusat grosir dan retail turut menjadi tujuan rapid test, mengingat sempat adanya klaster penularan Covid-19 di DIY yang berasal dari pusat grosir di kawasan Sleman.

"Pertama Pasar Bantul itu karena pusat perbelanjaan terbesar di Bantul," imbuhnya.

Empat tempat tersebut dipilih, salah satunya karena merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Bantul. Sementara, tiga di antaranya merupakan pusat perbelanjaan dengan tingkat mobilitas yang tinggi. Bahkan beberapa pemasok untuk komiditas di pasar tersebut berasal dari luar kota.

Agus menjelaskan, setiap pasar akan dilakukan rapid test sejumlah populasi yang ada.  Di Pasar Bantul terdapat 700 orang yang dibagi dalam dua hari, Pasar Jatan Ngestiharjo 52 orang, Pasar Ngipik 164 orang, dan DM Grosir Piyungan 75 orang. Agus mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan lurah pasar untuk dapat mendata pedagang yang ada.

Setiap orang akan mengikuti rapid test masing-masing sebanyak dua kali. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya kesalahan hasil pada uji pertama. Agus menyampaikan, nantinya rapid test akan menyasar seluruh pasar yang ada di Bantul. Ia berharap, langkah ini dapat memutus rantai penyebaran virus corona.

Baca Juga:137 Pedagang Pasar Jakarta Kena Corona, Pemprov Klaim Periksa Agresif

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini