Jelang Peringatan HUT Ke-74 Bhayangkara, Polda DIY Gelar Pencucian Pataka

Ada makna yang terkandung dalam pataka semboyan Polda DIY Manggala Naya Wiwarottama.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 25 Juni 2020 | 20:37 WIB
Jelang Peringatan HUT Ke-74 Bhayangkara, Polda DIY Gelar Pencucian Pataka
Sejumlah petugas kepolisian mengikuti upacara pencucian pataka Polda DIY "Manggala Naya Wiwarottama" di Gedung Anton Soedjarwo Mapolda DIY, Kamis (25/6/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Bhayangkara, yang jatuh pada 1 Juli mendatang, Kepolisian Daerah (Polda) DI Yogyakarta menggelar pencucian Pataka Polda DIY "Manggala Naya Wiwarottama" di Gedung Anton Soedjarwo Mapolda DIY.

Upacara pencucian pataka atau bendera khusus yang dibuat dengan nuansa Kerajaan Mataram tersebut dipimpin oleh Wakapolda DIY Brigjen Pol R Slamet Santoso.

Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto menyampaikan, tradisi pencucian pataka merupakan kegiatan yang rutin dilakukan untuk menyambut Hari Bhayangkara. Hal ini merupakan wujud penggambaran dari kehendak Insan Bhayangkara untuk kembali ke nilai–nilai luhur perjuangan dan amanah yang diemban Polri sebagai Bhayangkara Negara.

"Nilai-nilai luhur ini harus tetap terjaga sebagai landasan insan Bhayangkara dalam melaksanakan tugas yang telah diamanahkan oleh negara," jelas Yuliyanto dalam rilis yang diterima wartawan, Kamis (25/6/2020).

Baca Juga:Dibacok saat HUT Bhayangkara, Kondisi Terkini Wakapolres Karanganyar

Upacara pencucian dilakukan oleh 12 petugas berpakaian seragam putih yang berbaris memanjang. Satu orang yang berada di tengah bertugas membawa pataka ke hadapan pemimpin upacara.

Setelah itu, petugas pembawa panji pataka berlutut di depan pemimpin upacara. Selanjutnya, pataka dicuci dengan cara disikat secara perlahan oleh pemimpin upacara. Seluruh petugas menjalankan upacara dengan protokol pencegahan Covid-19.

Yuliyanto memaparkan, ada makna yang terkandung dalam pataka semboyan Polda DIY Manggala Naya Wiwarottama, yang berlatar belakang di wilayah Kerajaan Mataram, di mana merupakan pusat seni adiluhung dari masa ke masa.

Manggala berarti Pemimpin, Naya adalah tuntunan atau panutan, sedangkan Wiwarottama yakni sebagai pintu gerbang keutamaan.

"Sehingga makna yang terkandung pada Manggala Naya Wiwarottama adalah pemimpin harus dapat menjadi panutan menuju pintu gerbang keutamaan," terangnya.

Baca Juga:HUT Bhayangkara ke 74, Mabes Gelar Cyber Police Festival

Menurut Yuliyanto, Yogyakarta merupakan daerah istimewa yang memiliki latar belakang perjuangan sejarah kemerdekaan Republik Indonesia. Perjuangan pantang menyerah di masa revolusi ini merupakan cerminan dari perjuangan raja-raja Mataram tempo dulu saat melawan penjajahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak