Banyak Orang Gowes, Dishub Jogja Pertimbangankan Penambahan Jalur Sepeda

Agus menuturkan, animo masyarakat dalam bersepeda sifatnya masih rekreatif dan insidental.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 30 Juni 2020 | 15:19 WIB
Banyak Orang Gowes, Dishub Jogja Pertimbangankan Penambahan Jalur Sepeda
[Ilustrasi] Warga bersepeda di Jalan Malioboro, Selasa (19/11/2019). - (SUARA/Baktora)

SuaraJogja.id - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta bakal mempertimbangkan perihal penambahan jalur khusus sepeda di Kota Yogyakarta. Pasalnya, saat ini animo masyarakat dalam bersepeda cukup tinggi, tetapi hanya sebagai aktivitas rekreatif.

Kepala Dishub Kota Yogyakarta Agus Arif mengatakan bahwa sejauh pengamatan yang dilakukan oleh pihaknya, sepeda belum dijadikan alat transportasi utama oleh masyarakat sehari-hari. Artinya, kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda motor masih mendominasi di jalanan.

"Karena sejauh ini untuk keseharian sepeda belum banyak digunakan, bagaimana ke depannya masih kita lihat," ujar Agus, dihubungi wartawan, Selasa (30/6/2020).

Agus menyebutkan, jika nantinya masyarakat sudah beralih ke sepeda dan menjadikannya sebagai moda transportasi utama, Dishub akan mempertimbangkan soal penambahan jalur sepeda.

Baca Juga:Gowes Sepeda Dikenakan Pajak, Kemenhub Beri Bantahan

"Ya, nantinya akan menjadi pertimbangan kami. Jika memang sepeda ini akan dijadikan sebagai alat transportasi utama toh nanti kebutuhannya juga akan kelihatan," terang Agus.

Namun demikian, dalam memutuskan untuk melakukan penambahan jalur khusus sepeda di wilayah kota Yogyakarta, lanjut Agus, Dishub juga terbentur dengan penggunaan sepeda yang sifatnya hanya sementara.

Agus menuturkan, animo masyarakat dalam bersepeda sifatnya masih rekreatif dan insidental.

"Jika sifatnya masih rekreatif dan insidental seperti ini kan ya susah terukur juga, kecuali jika sepeda sudah dipakai secara masif untuk keseharian dan memang dijadikan transportasi utama," terang Agus.

Dishub, kata Agus, tentu akan memperhatikan soal signifikansi sepeda karena tidak dipungkiri bahwa sepeda merupakan alat transportasi yang terbilang tidak terlalu mahal dan ramah lingkungan.

Baca Juga:Kemenhub Bantah Pemilik Sepeda Dimintai Pajak saat Gowes

"Sepeda juga kan termasuk kategori kendaraan dengan low emission [sedikit polusi]," ujar mantan Camat Gondomanan ini.

Dihubungi terpisah, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, banyaknya pesepeda merupakan aspirasi dari warga Jogja di tengah pandemi Covid-19. Banyak warga yang ingin berolahraga dengan menggunakan sepeda, dengan catatan, di masa pandemi Covid-19 pesepeda diharapkan tetap menggunakan masker.

"Pesepeda diharapkan untuk menjalankan protokol pencegahan penularan Covid-19. Kami tidak merekomendasikan orang menggunakan sepeda untuk jarak jauh dan memeras tenaga yang terlalu banyak," ujar Heroe.

Kedua, lanjut Heroe, di masa pandemi Covid-19 ini Pemkot Yogyakarta tidak menyiapkan tempat-tempat untuk berhenti. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terciptanya kerumunan, sehingga berpotensi terjadi penularan Covid-19.

"Kami khawatir pesepeda tidak bisa menjalankan protokol pencegahan penularan Covid-19 seperti physical distancing. Maka dari itu, jika ingin bersepeda, silakan bersepeda, asal tetap menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19 dan tetap mematuhi aturan berlalulintas," ungkapnya.

Upaya perbaikan infrastruktur sepeda di wilayah kota Yogyakarta sendiri akan dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta ketika masa pandemi Covid-19 ini dinyatakan berakhir.

"Pascapandemi Covid-19 ini berakhir, baru akan kami tata tempat-tempat untuk berhenti para pesepeda, sekali lagi, upaya itu akan dilakukan pascapandemi Covid-19," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini