Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, BPBD Sleman: Jalur Evakuasi Masih Baik

Jalur evakuasi di antaranya berada di wilayah, Cangkringan, Pakem, serta Turi.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 08 Juli 2020 | 16:35 WIB
Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, BPBD Sleman: Jalur Evakuasi Masih Baik
Puncak Gunung Merapi terlihat dari Sungai Gendol, Bronggang, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (3/5). [ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah]

SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman memastikan bahwa jalur-jalur evakuasi di lereng Gunung Merapi masih cukup baik. Warga sekitar sudah memiliki kesadaran untuk menjaga akses jalan bila terjadi peningkatan aktivitas Gunung Merapi.

"Sejauh ini cukup baik [jalur evakuas]), jadi beberapa akses masyarakat tetap mereka jaga. Warga juga sudah sadar bagaimana seharusnya memelihara akses tersebut. Tentunya kami mengevaluasi dari pengecekan yang kami lakukan," kata Kepala BPBD Sleman Makwan saat dihubungi SuaraJogja.id, Rabu (8/7/2020).

Terdapat banyak jalur evakuasi, kata Makwan, beberapa di antaranya berada di wilayah, Cangkringan, Pakem, serta Turi.

"Selain itu jalur di beberapa kampung warga juga masih terlihat baik. Jadi karena mereka masih membutuhkan jalur-jalur tersebut untuk beraktivitas, maka mereka sudah paham bagaimana menjaganya," kata Makwan.

Baca Juga:Aktivitas Merapi Meningkat, 3 Jalur Evakuasi di Kawasan Lereng Rusak Parah

Ia tak menampik bahwa beberapa jalur evakuasi kerap dilintasi kendaraan berat, terutama kawasan yang biasa digunakan oleh penambang. Kendati demikian, ada jalur khusus yang disiapkan pemangku wilayah agar tak merusak akses jalan tersebut.

"Misal seperti di jalur yang akan menuju Kaliadem. Memang banyak truk-truk yang melintas, tapi warga juga sudah membuat jalur khusus untuk truk," katanya.

Beberapa jalur memang rusak akibat kendaraan penambang, kata Makwan. Meski begitu, jika memang ada peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang dapat membahayakan masyarakat, jalur penambangan akan ditutup.

"Tentu ada pemberitahuan lebih dahulu ketika ada peningkatan aktivitas Gunung Merapi atau berubah status siaga. Nah penambangan akan dihentikan, dan jika ada jalur yang rusak, masih ada waktu untuk memperbaiki. Artinya akses tersebut bisa dilalui oleh masyarakat," kata dia.

Dihubungi terpisah, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegempaan dan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida menyebut bahwa aktivitas masyarakat masih cukup aman di luar radius 3 kilometer dari puncak Merapi.

Baca Juga:Piala Dunia U-20 di DIY Batal karena Merapi, Sultan: Duite Nggo Covid Wae

"Status Gunung Merapi saat ini masih waspada sejak 21 Mei 2018 lalu. Radius 3 kilometer dari puncak Merapi masih cukup aman bagi masyarakat yang beraktivitas. Tentunya imbauan ini terus kami lakukan kepada warga di kaki Gunung Merapi," ujar Hanik melalui sambungan telepon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini