"Artinya di masa COVID-19 ini perdagangan menjelang Iduladha ini naik. Indikasinya pembeli bergairah untuk persiapan kurban," ungkapnya.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Heru Saptono mengimbau, agar lansia dan anak-anak tidak mendekati area penyembelihan di pasar hewan. Karena mereka merupakan kelompok rentan tertular COVID-19.
Pada masa Iduladha 2020, Heru menurunkan sebanyak 300 orang petugas pengawas praktik kurban Iduladha. Terdiri dari 200 orang ASN dan 100 orang dokter praktik hewan dan relawan kesehatan hewan. Pemantauan dilakukan di 40 titik penjualan hewan kurban di pinggir jalan.
"Kami pantau betul, di area penyembelihan itu juga dikasih semacam pita atau police line yang masyarakat tidak boleh langsung ke situ," tuturnya.
Baca Juga:Pemotor Tewas Tabrak Truk di Sleman, Warga Sebut Truk Minim Tanda Berhenti
Jumlah Hewan Dijual Meningkat
Heru Saptono mengungkapkan, dalam data yang dihimpun, jumlah hewan kurban yang ada di masyarakat meningkat 10 persen dibanding bulan yang sama di tahun berbeda. Sedangkan jumlah hewan terjual meningkat 15 persen.
Sementara itu, untuk mengantisipasi adanya cacing hati pada hewan kurban, UPTD Pasar Ambarketawang memastikan setiap hewan yang keluar dari pasar miliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
Kepala UPTD Pasar Hewan Ambarketawang dan Rumah Potong Hewan Sleman, Yuda Andi Nugroho menjelaskan, selain SKKH pihaknya secara rutin juga melakukan pemeriksaan lingkungan pasar.
Selain itu, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman sebelumnya telah memberikan edukasi kepada takmir masjid, agar membeli hewan yang memiliki SKKH. SKKH dikeluarkan oleh Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan)
Baca Juga:Tabrak Truk Tronton di Ring Road Utara Sleman, Pengendara Motor Tewas
"Untuk memastikan hewan kurban sehat usahakan minta SKKH saat melakukan transaksi," kata dia.