Protap Mitigasi Gunung Merapi Dimodifikasi, Titik Kumpul dan Barak Ditambah

Pemkab Sleman berencana menambah barak pengungsian untuk warga di lereng Gunung Merapi.

Galih Priatmojo
Kamis, 16 Juli 2020 | 13:52 WIB
Protap Mitigasi Gunung Merapi Dimodifikasi, Titik Kumpul dan Barak Ditambah
Gunung Merapi erupsi, Jumat (10/4/2020) pagi. - (Twitter/@BPPTKG)

SuaraJogja.id - Sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan di tengah pandemi Covid-19 dan aktivitas Gunung Merapi yang tengah meningkat, pemkab Sleman membuat rancangan protap mitigasi.

Rancangan mitigasi tersebut di antaranya penambahan barak pengungsian, titik kumpul dan memperpendek jalur wisata jip.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih menjelaskan, terkait dengan aktivitas Merapi dan adanya COVID-19, maka jalur atau rute wisata Jeep Merapi sudah diperpendek dan diatur. 

Untuk menjaga keselamatan wisawatan yang datang ke destinasi wisata yang berdekatan dengan Gunung Merapi, Pemkab Sleman telah menyiapkan aplikasi Jarak Antara Aku dan Merapi. 

Baca Juga:Pemotor Tewas Tabrak Truk di Sleman, Warga Sebut Truk Minim Tanda Berhenti

"Mitigasi di kawasan tersebut juga sudah dipersiapkan bersama BPBD Sleman," ungkapnya, Kamis (16/7/2020). 

Sementara itu, Camat Cangkringan, Suparmono menjelaskan adanya deformasi Merapi membuat desa-desa di wilayah Kecamatan Cangkringan mulai membersihkan barak pengungsian. 

Setidaknya ada sekitar enam sampai tujuh unit barak pengungsian yang difungsikan kembali untuk menampung warga apabila aktivitas Gunung Merapi meningkat. 

"Adanya Covid-19 membuat kami turut memikirkan untuk menambah titik-titik pengungsian. Hal tersebut agar warga yang menempati barak tetap menjaga jarak," ungkapnya. 

Saat ini pihaknya masih mengidentifikasi bangunan yang ada di wilayahnya yang sekira dapat digunakan sebagai lokasi pengungsian.

Baca Juga:Tabrak Truk Tronton di Ring Road Utara Sleman, Pengendara Motor Tewas

Bupati Sleman, Sri Purnomo tak menampik adanya kemungkinan penambahan titik kumpul lokasi penyelamatan kala terjadi peningkatan aktivitas Merapi. 

"Kalau dulu di titik kumpul akan berkumpul jadi satu dan berkerumun. Namun sekarang tidak boleh, harus dipecah menjadi beberapa tempat agar menghindari kerumunan. Ini harus membuat panduan lagi, supaya bisa jaga jarak," kata dia, kala dijumpai di kesempatan berbeda, Rabu (16/7/2020). 

Ditanya perihal anggaran mitigasi bencana Merapi, ia masih belum tahu pasti perkiraan penambahan jumlah nominal anggaran kebencanaan Pemkab Sleman. 

"Saya tidak hafal," ucapnya. 

Kendati demikian, hal itu sudah dikoordinasikan bersama oleh tim anggaran Kabupaten Sleman. Termasuk prosedur tetap terbaru mitigasi bencana Merapi di masa pandemi COVID-19.

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini