SuaraJogja.id - Wakil Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengutip hadits Rasulullah SAW untuk menyindir kebijakan Presiden Donald Trump yang dianggapnya kurang tepat.
Pernyataan tersebut diungkapkan Joe Biden dalam pertemuan puncak online yang diselenggarakan oleh organisasi “Engage Action.
"Sebuah hadits dari Nabi Muhammad memerintahkan, Siapa pun di antara kamu melihat kesalahan, biarkan dia mengubahnya dengan tangannya, Jika dia tidak mampu, maka dengan lidahnya. Jika dia tidak bisa, maka dengan hatinya," katanya membacakan kutipan hadits seperti dilansir dari Hops.id.
Biden sengaja mengucapkan kutipan hadits tersebut sebagai respon atas dukungan dari pemimpin islam di Amerika Serikat kepadanya yang akan maju dalam pilpres pada 3 November 2020.
Baca Juga:Sambut New Normal, Dispar DIY Kenalkan Pranatan Anyar Plesiran Jogja
![Joe Biden menjadi kandidat kuat calon presiden dari Partai Demokrat jelang Pemilu AS 2020. (AFP)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/05/16/49013-calon-kandidat-presiden-dari-partai-demokrat-amerika-serikat-joe-biden.jpg)
Joe Biden bakal maju sebagai calon presiden dalam gelaran Pilpres Amerika Serikat tahun ini, yang diusung partai demokrat. Dengan dukungan tersebut, Biden bahkan telah mengungkap janjinya untuk mengatasi kebutuhan dan keprihatian komunitas Muslim Amerika jika terpilih menjadi presiden.
Bahkan dirinya tak sungkan memuji Islam sebagai salah satu agama yang agung. Pada kesempatan tersebut dirinya berharapa sekolah-sekolah di AS mengajarkan lebih banyak tentang Islam, pernyataan tersebut dikemukakan kepada peserta pertemuan online million muslim votes.
"Salah satu hal yang saya pikir penting, saya berharap kami mengajar lebih banyak di sekolah kami tentang iman Islam," terangnya.
Lebih jauh ia juga mengkritik petahana Presiden Donald Trump karena “memperbesar api kebencian”.
Dengan dukungan tersebut, Biden juga berjanji akan mengangkat tokoh muslim sebagai bagian dari pemerintahannya dan mengakhiri larangan perjalanan bagi warga negara muslim yang sebelumnya telah dilarang sejak 2017.
Baca Juga:Kasus Covid-19 di Jogja Masih Bertambah, PMI DIY Kirim APD ke 4 Rumah Sakit
"Jika saya mendapat kehormatan menjadi presiden, saya akan mengakhiri larangan Muslim pada hari pertama, hari pertama," ujarnya.
- 1
- 2