Kisah Raminten, Pelopor Pertunjukan Drag Queen Pertama di Yogyakarta

Nama Raminten pertama kali diberikan saat Hamzah bersandiwara di sebuah stasiun tv lokal. Akhirnya nama itu terus digunakan Hamzah dalam menjalankan peran.

Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Jum'at, 31 Juli 2020 | 18:50 WIB
Kisah Raminten, Pelopor Pertunjukan Drag Queen Pertama di Yogyakarta
Hamzah Sulaeman menceritakan perjalan hidupnya membuak beragam bisnis

"Kalau kamu begini, senengnya begini, ya begini. Lakukan," imbuhnya.

Ia berpesan, apapun identitas pribadi agar dapat diterima, sehingga bisa dikembangkan untuk meraih penghasilan. Hamzah  tidak pernah malu dengan identitas dirinya. Menurutnya, jika malu dan tidak bisa menerima diri sendiri, bagaimana oranglain akan menerima dirinya.

Lingkungan tempat Hamzah tumbuh dan berkembang sendiri selalu mendukung keinginannya. Sejak kecil ia diijinkan untuk belajar mengikuti wayang orang. Ia bahkan rutin diantar jemput ayahnya ketika mengikuti les wayang orang.

"Sekarang kamu bisanya apa ya lakukan. Tapi jangan selama seumur hidup itu kamu bersembunyi. Terima saja dan berbuat baik, berguna buat orang," pesan Hamzah.

Baca Juga:Tiadakan Garebeg, Keraton Yogyakarta Bagikan Ribuan Ubarampe Rengginang

Untuk generasi muda yang takut mengeluarkan identitas dirinya, Hamzah berpesan untuk menerima diri sendiri. Tidak peduli apapun jati diri seseorang, menurutnya yang terpenting adalah berbuat baik dan bisa berguna bagi banyak orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak