Klarifikasi Tuduhan Predator Seks, Turah Parthayana Ancam Ambil Jalur Hukum

Ia juga meminta akun Sandi untuk mencabut pernyataannya dan meminta maaf secara publik. Jika tidak, Turah akan menempuh jalur hukum atas pencemaran nama baik yang ia alami.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Selasa, 11 Agustus 2020 | 13:20 WIB
Klarifikasi Tuduhan Predator Seks, Turah Parthayana Ancam Ambil Jalur Hukum
Turah Parthayana [Instagram/Turahparthayana]

Selama membuat video dengan rekan-rekannya, Turah mengaku lebih sering mengambil video di luar apartemennya. Ia dan rekan-rekannya lebih suka membuat video jalan-jalan di luar. Sementara dua orang rekannya yang ia hubungi merupakan bintang video yang sudah beberapa kali singgah di tempat tinggalnya.

Kembali menunjukkan potongan video dari instagram, Turah menyatakan bahwa JA dan rekannya Novan serta Danny memang kerap berkunjung ke tempat tinggalnya. Ia juga tidak mengetahui siapa tepatnya yang terlebih dahulu mengajak untuk menonton film horor karena dari sudut pandangnya mereka berdua saling mengajak.

Dari keterangan Turah disebutkan bahwa malam itu, mereka menyaksikan dua film. Setelah film pertama selesai, kata dia, mereka sempat istirahat, dan korban mengajak Turah untuk kembali menonton film pekan berikutnya. JA, lanjut Turah, juga sempat menggunggah instastory yang menunjukkan ia merokok dan terlihat senang.

"Dari pertemuan pertama, itu aku sudah mengikuti keluar dari Indonesian Day, kemudian dipindah lantai, tapi aku memilih untuk apartemen karena biar menghindari yang Indonesia-Indonesia dulu deh takut salah ngomong lagi," ujar Turah.

Baca Juga:Merasa Dipojokkan, Turah Parthayana Klarifikasi Kasus Pelecehan Seksual

Satu hari setelah pertemuan pertama proses mediasi, keluar surat pernyataan yang menyebutkan bahwa Turah telah melakukan tindak pelecehan seksual. Hal tersebut membuat Turah merasa sedih dan patah semangat hingga berdiam diri di perpustakaan kampusnya untuk beberapa saat. Ia kemudian bersama empat orang temannya pergi ke sebuah tempat makan untuk menenangkan diri.

Di sana, Turah mengaku ingin mencurahkan isi hati dan kekecewaannya. Ia ingin menyampaikan bahwa dirinya bukan seseorang yang melakukan pelecehan seksual. Dari kegiatan tersebut, Turah menduga ada salah satu orang yang menyampaikan curahan hatinya ke JA, sehingga membuat korban menjadi marah dan mengancam akan memperbesar masalah ini.

"Dalam pertemuan kedua, jujur aja aku merasa tertekan dan dipojokkan yang akhirnya aku mengikuti hasil pertemuan yang di mediasi oleh PERMIRA Tomsk," imbuh Turah.

Mengaku sudah mengikuti hasil pertemuan, Turah tidak terima dengan surat pernyataan yang sudah dipublikasikan. Ia menyebutkan, surat tersebut dibuat tanpa sepengetahuannya dan tidak dibubuhi tanda tangan miliknya, tetapi sudah disebarluaskan dengan narasi pelecehan seksual.

Turah beranggapan bahwa permasalahan dia dan JA seharusnya sudah selesai pada pertemuan kedua, di mana kedua belah pihak sepakat untuk tidak mengungkit masalah itu lagi. Namun, pada Agustus 2020, kasus dugaan pelecehan seksual kembali diungkit oleh pihak ketiga dengan narasi yang provokatif, kata dia.

Baca Juga:Detik-Detik Pengasuh Ketahuan Cabuli Bayi Majikan Demi Puaskan Nafsu Suami

Menutup video klarifikasinya, Turah meminta kepada korban untuk menghubunginya secara langsung jika dari permasalahan pada November 2019 lalu masih ada hal yang mengganjal. Ia juga meminta akun Sandi untuk mencabut pernyataannya dan meminta maaf secara publik. Jika tidak, Turah mengancam akan menempuh jalur hukum atas pencemaran nama baik.

Sementara manajer Turah, Jehian Panagian Sijabat, melalui Twitter, mengaku menggunakan pandangan praduga tak bersalah untuk masih mendampingi Turah hingga saat ini. Berharap masalah ini tidak menjadi bola liar di dunia maya, Jehian juga melakukan pendekatan kepada JA maupun Sandi.

Jehian meminta korban dan Sandi selaku pembawa berita untuk melakukan laporan kasus secara legal, sehingga pernyataan mereka tidak hanya berupa tuduhan saja. Namun dari tanggapannya, Sandi merasa tidak perlu dilakukan langkah hukum karena perjalanan Turah masih panjang dan penting baginya sebagai penerima beasiswa untuk menghindari kasus berbau hukum.

"Menurut Sandi, Turah masih punya masa depan dan tidak perlu dibawa ke jalur hukum." tulis Jehian dalam cuitannya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak