Ikuti Upacara 17 Agustus Lewat Televisi, Khumeri Sempat Salah Seragam

Sejumlah ASN di Jogja mengikuti upacara 17 Agustus melalui layar televisi

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 17 Agustus 2020 | 19:20 WIB
Ikuti Upacara 17 Agustus Lewat Televisi, Khumeri Sempat Salah Seragam
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), Ahmad Khumeri melaksanakan upacara daring di rumahnya kawasan Gamplong 1, Dusun Sumber, Desa Rahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Senin (17/8/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Peringatan HUT ke-75 RI cukup berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Lantaran adanya pandemi Covid-19 pemerintah meminta para Aparatur Sipil Negara (ASN) mengikuti upacara 17 Agustus lewat layar televisi

Seorang ASN asal Gamplong 1, Dusun Sumber, Desa Rahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Ahmad Khumeri mengaku tahun ini terpaksa melakukan upacara secara melalui layar televisi.

"Agendanya hari ini mengikuti upacara detik-detik Proklamasi. Tapi karena pandemi, pelaksanaannya dilakukan di rumah masing-masing dengan memakai seragam dinas," ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Senin (17/8/2020).

Sebelumnya ASN yang telah mengabdi selama lebih kurang 20 tahun di UPT Balai Yasa Bagian Rangka Bawah ini tak pernah absen saat upacara pengibaran bendera. Lantaran pandemi dan dilakukan di rumah, Khumeri bahkan sempat salah seragam karena tak terbiasa dan terburu-buru.

Baca Juga:Serunya Zaskia Adya Mecca Upacara 17an dan Lomba Bareng Keluarga di Jogja

Tidak sendirian, pria yang sudah berusia 51 itu juga mengajak anak perempuannya yang masih duduk di bangku SMA mengikuti upacara. Dengan seksama ia mengikuti dari awal rangkaian prosesi upacara yang dilaksanakan di Istana Negara Jakarta tersebut.

"Anak saya juga diwajibkan untuk upacara, nantinya difoto dan dikirim ke sekolah. Dan tadi kebetulan karena tergesa-gesa mengikuti upacara saya sempat salah pakai seragam, harusnya pakai yang putih," jelasnya sembari tertawa kecil.

Saat memasuki momen pengibaran sang Saka Merah Putih, Khumeri dan anaknya dengan sigap mengangkat tangan hormat menatap layar kaca. Meski tak secara langsung, ia mengaku tetap menghormati jasa-jasa pahlawan dengan salah satunya mengikuti sleuruh rangkaian upacara secara daring tersebut.

"Ya sebenarnya tinggal foto ketika hormat saja bisa. Namun sebagai ASN dan warga negara yang tentunya kita harus menghargai jasa-jasa pahlawan dengan melakukan upacara bendera tiap tahun, hal itu harus dilakukan," jelasnya.

Pelaksanaan upacara secara daring, dikatakan Khumeri ada hal yang berbeda dibanding pelaksanaan upacara sebelumnya. Ia merasa tak ada semangat yang menggebu seperti  menyaksikan langsung pengibaran bendera merah putih di lapangan kantornya.

Baca Juga:Diduga Gelar Pesta Tanpa Protokol Kesehatan, Warganet Kecam Bar di Jogja

"Ada rasa kurang greget, kurang bersemangat. Biasanya kan saat pengibaran bendera kita bisa sembari menyanyikan lagu indonesia raya dengan suara lantang di lapangan. Ya berasa ada yang kurang lah," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini