Hibah Tanah UNY Jadi Penyesalan? Pemkab Gunungkidul Geram Atlet Ditarik Biaya

Janji awal bahwa kehadiran kampus UNY akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di Gunungkidul

Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 30 April 2025 | 19:38 WIB
Hibah Tanah UNY Jadi Penyesalan? Pemkab Gunungkidul Geram Atlet Ditarik Biaya
Potret GOR UNY di Gunungkidul. [Kontributor/Julianto]

SuaraJogja.id - Harapan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul agar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menjadi motor peningkatan kualitas sumber daya manusia kini seakan berbalik arah.

Hibah lahan seluas 8 hektare yang dahulu diserahkan dengan tangan terbuka kini menyisakan getir. Sebab, para atlet Gunungkidul justru harus merogoh kocek saat ingin berlatih di fasilitas kampus UNY Gunungkidul yang berdiri di atas tanah milik rakyat.

Polemik ini mencuat setelah keluhan datang dari kalangan atlet yang tengah bersiap mengikuti Pekan Olahraga Daerah (Porda).

Gunungkidul sebagai tuan rumah justru dibuat kesulitan mengakses fasilitas olahraga di wilayahnya sendiri.

Baca Juga:Gunungkidul 'Sentil' UNY: Lahan Hibah, Mana Kontribusi Nyata untuk Masyarakat?

Ketua Komisi B DPRD Gunungkidul, Ery Agustin, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ia menyebut langkah hibah yang dilakukan beberapa tahun lalu kini menjadi sumber penyesalan.

"Ini sungguh keterlaluan. Tanah rakyat kita hibahkan cuma-cuma, delapan hektare, nilainya dulu sekitar Rp6 miliar. Tapi sekarang anak-anak kita yang mau latihan malah disuruh bayar. Bahkan harus minta izin ke rektor segala," ucap Ery lantang, dikutip Rabu (30/4/2025).

Ketua Komisi B DPRD Gunungkidul, Ery Agustin saat memberi keterangan. [Kontributor/Julianto]
Ketua Komisi B DPRD Gunungkidul, Ery Agustin saat memberi keterangan terkait Gedung UNY yang belum memberikan andil untuk warganya. [Kontributor/Julianto]

Ery mengungkapkan, janji awal bahwa kehadiran kampus UNY akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Gunungkidul tidak kunjung terbukti. Ia bahkan merasa rakyat Gunungkidul telah dibohongi secara halus.

"Mana kuota khusus untuk anak-anak kita? Tidak ada. Malah mereka disulitkan. Kami minta bagian hukum kaji ulang hibah ini, kalau perlu ditarik kembali atau diubah jadi sistem sewa, seperti di Kulon Progo," tegasnya.

Ketua DPRD Gunungkidul, Endang Sri Sumiyartini, ikut bersuara. Ia berjanji akan memanggil pihak UNY secara resmi dan menuntut kejelasan soal kontribusi kampus terhadap daerah.

Baca Juga:Akhirnya Punya Rumah Sendiri, DPRD DIY Bangun Gedung Baru Rp293 M usai Puluhan Tahun Numpang

"Harus ada kuota khusus bagi siswa Gunungkidul, apalagi yang berprestasi dan pemegang KIP. Jangan cuma ambil tanah, lalu lepas tangan," tegas Endang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini