Selanjutnya petugas membawa korban ke RS Bhayangkara untuk visum.
Disinggung terkait kenekatan korban menerobos palang pintu, Suranta membeberkan bahwa kakek 80 tahun ini kerap menyeberang rel untuk mematikan lampu rumah.
"Jadi bapak ini punya dua rumah, di sebelah utara dan selatan rel. Tiap pagi dan sore, korban selalu menyalakan dan mematikan lampu di sana. Biasanya dia ditemani menantunya saat mematikan dan menyalakan lampu. Berhubung keluarga sang menantu sakit, korban mematikan lampu sendirian," jelas dia.
Pihaknya hanya bisa mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi rambu yang ada. Ketika palang pintu rel kereta api sudah tertutup, maka siapa pun harus berhenti.
Baca Juga:Sopir HR-V Ngebut Hantam PNS hingga Tewas, Saksi: Motornya sampai Terbang
"Imbauannya tetap harus waspada, tapi jika palang pintu sudah ditutup dan masih saja menerobos, mungkin sudah takdir. Yang jelas harus tetap mematuhi aturan dan waspada di segala kondisi," kata Suranta.