Peristiwa itu mengingatkan Sutrisna mengenai memorinya saat menjadi Sekretaris Direktur Jenderal (Sesditjen) Belmawa Kemenristekdikti. Saat itu, ia pernah menghadiri undangan wisuda disebuah universitas.

Baca cerita Sutrsina Wibawa selengkapnya DISINI
Saat acara akan dimulai, ia melihat ada sepasang orangtua yang kebingungan di luar gedung. Ketika dikonfirmasi, mereka mengatakan mencari anaknya yang akan diwisuda hari tersebut.
Beberapa hari sebelumnya, sang anak mengabarkan kepada orangtuanya bahwa ia akan diwisuda hari tersebut. Akhirnya, mereka menyempatkan diri untuk datang dari kampung halaman sampai menjual kambing untuk biaya menyewa mobil.
Baca Juga:Biar Nyaman Wisata New Normal, DISPAR DIY Luncurkan Jogja Clean an Safe
"Namun saat dicek pihak universitas ternyata anak bersangkutan sudah DO 2 tahun sebelumnya, tapi kepada kedua ortunya mengaku masih kuliah, setiap semester masih minta uang untuk SPP dan perbulannya meminta uang bekal. Astagfirullah," imbuh Sutrisna.
Menutup utasnya, Sutrisna berpesan kepada para mahasiswa jika tidak bisa membuat orangtuanya bahagia, maka jangan terlalu membebani mereka. Jagalah nama baik orangtua dan doakan setiap ibadah. Jangan sampai diperbudak oleh gaya hidup sehingga lupa akan mereka.