Kepala BPIP: Generasi Muda Harus Manfaatkan Media Sosial untuk Bela Negara

Yudian ingin mendorong generasi muda sebagai kelompok pengguna internet terbesar agar bisa memanfaatkan media sosialnya sebagai media bela negara.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Kamis, 03 September 2020 | 19:20 WIB
Kepala BPIP: Generasi Muda Harus Manfaatkan Media Sosial untuk Bela Negara
Kepala BPIP Yudian Wahyudi saat mengisi PPKMB di Sekolah Tinggi Multi Medi MMTC Kamis (3/9/2020). (SuaraJogja.id/HO-Yudian Wahyudi)

SuaraJogja.id - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengisi masa Pengenalan Kehidupan Kampus untuk Mahasiswa Baru (PPKMB) di Sekolah Tinggi Multi Media MMTC Yogyakarta. Dalam ceramahnya, ia menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam upaya bela negara.

Yudian ingin mendorong generasi muda sebagai kelompok pengguna internet terbesar agar bisa memanfaatkan media sosialnya sebagai media bela negara.

Ia menyampaikan, sebagai negara dengan jumlah pengguna internet kelima terbesar di dunia, Indonesia seharusnya tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga bisa mentransformasikan manfaat teknologi untuk memperkuat berbagai bidang.

Di antaranya adalah memperkuat perekonomian, mepererat persatuan bangsa, mendorong literasi media, mencegah berita hoaks, dan menjaga Pancasila dari gerusan ideologi transnasional.

Baca Juga:Proyek Tol Jogja Tinggal Menunggu Perdes dari 3 Kalurahan Terdampak

"Bela negara bukan hanya penting di masa revolusi kemerdekaan, tetapi juga masa kini," ujar Yudian di kampus Sekolah Tinggi Multi Media MMTC Jogja, Kamis (3/9/2020).

Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa tantangan ekonomi global, seperti konflik perbatasan, pertarungan ideologi, perubahan iklim, hingga kondisi krisis akibat pandemi juga termasuk ancaman terhadap kesatuan dan keberlangsungan suatu negara.

Menurutnya, dalam sistem pertahanan semesta, seperti amanat yang terdapat dalam UU No 3 tahun 2002, bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara.

Dalam kesempatan yang sama pula, Yudian menjelaskan bahwa generasi muda berperan sebagai aktor penggerak sejarah. Terlebih, dengan bonus demografi yang menguntungkan, Indonesia diperkirakan menjadi kekuatan ekonomi dunia.

"Menyebarnya semangat nasionalisme dimotori oleh tokoh pers seperti Tirto Adisoeryo, tetapi Sumpah pemuda 1928 menjadi momentum pelembagaan nasionalisme," ujar Yudian dalam pidatonya.

Baca Juga:Manfaatkan Pekerjaan Ayah, PR Curi Barang Berharga Puluhan Juta di Ngemplak

Yudian berharap, melalui bidang dan minatnya masing-masing, generasi muda bisa terlibat dalam kegiatan bela negara.

Keterlibatan dalam bela negara sendiri dianggap sebagai wujud rasa syukur karena Indonesia merupakan bangsa yang paling dimanja oleh Tuhan.

Selain sebagai bentuk rasa syukur, partisipasi generasi muda melalui bidangnya masing-masing juga dinilai sebagai wujud pengejawantahan Pancasila dalam tindakan.

Keterkaitan antara pemahaman dan pengalaman dalam tindakan akan memastikan Pancasila selalu relevan menjadi idoelogi hidup dan idologi kerja.

Masyarakat harus bersyukur dan mengoptimalkan sebaik-baikanya potensi sesuai bakat dan minat masing-masing.

Acara PPKMB Sekolah Tinggi Multi Media MMTC diselenggarakan secara daring. Disiarkan langsung dari kampus, acara ini diikuti oleh 440 orang yang terdiri dari mahasiswa baru di enam program studi yang ada.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini