SuaraJogja.id - Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY Krido Suprayitno mengharapkan pematokan yang telah dilakukan pada 19 Agustus 2020 lalu selesai dalam kurun waktu dua bulan. Nantinya pematokan dilakukan dari Wilayah Kalasan hingga ke wilayah Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Sleman.
"Pematokan kan sudah dimulai pada 19 Agustus lalu dari Purwomartani, Kalasan. Selanjutnya pematokan dilakukan secara bertahap ke arah barat hingga ke Tirtoadi [Mlati]," jelas Krido, dihubungi SuaraJogja.id, Jumat (4/9/2020).
Krido menjelaskan, hingga kini sudah ada dua kalurahan dari Kapanewon Kalasan yang telah dilakukan pematokan.
Dua kalurahan tersebut antara lain Purwomartani dan Selomartani.
Baca Juga:Proyek Tol Jogja Tinggal Menunggu Perdes dari 3 Kalurahan Terdampak
"Minggu besok sudah kalurahan yang ketiga ya, [sebelumnya] Purwomartani, Selomartani, [ketiga] Tamanmartani. Pematokan dilakukan ke arah barat maksimal dua bulan hingga ke Tirtoadi," katanya.
Pematokan tersebut juga termasuk pengukuran yang dilakukan Satgas A ke Satgas B, selanjutnya akan diinventarisasi untuk dilakukan penghitungan oleh tim appraisal.
"Tentu pematokan nanti disaksikan juga oleh pemilik lahan. Setelah itu dilakukan pengukuran, selanjutnya penghitungan oleh tim appraisal," katanya.
Setelah pematokan selesai, tim pengadaan tanah akan kembali mengumpulkan warga untuk dilakukan musyawarah.
"Setelah itu, kami lakukan musyawarah dengan warga atas verifikasi dan penghitungan dari tim appraisal," jelas Krido.
Baca Juga:Dua SD Terdampak Tol Jogja, Ini Sikap Disdik Sleman
Ia menambahkan bahwa denah pematokan tidak akan berubah. Hal itu sudah disesuaikan dengan Izin Penetapan Lokasi (IPL) yang dikeluarkan Gubernur DIY Sri Sultan HB IX. Kendati demikian, saat pematokan ada bagian tanah yang akan berkurang atau justru bertambah.
- 1
- 2