Pergi ke Pantai di Gunungkidul, Zaskia Sengaja Berikan Terapi untuk Anak

Terasa seperti pantai milik pribadi, tidak ada pengunjung lainnya selain keluarga mereka.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Senin, 07 September 2020 | 18:39 WIB
Pergi ke Pantai di Gunungkidul, Zaskia Sengaja Berikan Terapi untuk Anak
Zaskia Adya Mecca. (Instagram/@zaskiaadyamecca)

SuaraJogja.id - Aktris Zaskia Adya Mecca membagikan rahasia terapi yang dijalani putranya. Untuk meredakan gejala sinus yang dialami Kaba, Zaskia mengajaknya pergi ke pantai rahasia di salah satu sudut Yogyakarta.

Melalui akun YouTube keluarganya The Bramantyos, Zaskia membagikan momen ketika ia dan keluarga pergi ke pantai. Video tersebut diambil seminggu sebelum ia melahirkan anak kelimanya.

Menggunakan mobil, Zaskia membawa suami dan anak-anaknya ke sebuah pantai yang ada di Wonosari, Gunungkidul. Ia menceritakan bahwa sejak tiga bulan berada di kota gudeg, putranya kembali mengidap sinus.

"Jadi karena perubahan musim, tiba-tiba musim kemarau. Mulai banyak juga nyamuknya dan dari yang di Jogja anginnya dingin berubah jadi panas banget," terang Zaskia dalam videonya.

Baca Juga:Pantai Lagundri dan Pantai Sorake, Dua Pantai Indah di Pulau Nias

Ia menceritakan, kondisi tersebut berpengaruh kepada anak ketiganya. Akibat sinus yang kambuh, setiap malam Kaba merasakan kesulitan bernapas. Setelah diperiksa ke dokter alergi, ia disarankan untuk terapi pantai.

Menurut dokter, angin pagi di pantai sangat baik untuk terapi. Akhirnya, mereka memutuskan untuk pergi ke pantai sekaligus untuk berlibur, mengingat sebentar lagi Zaskia akan melahirkan kala itu, suaminya, Hanung, khawatir sang istri kesulitan berlibur setelahnya.

Satu setengah jam perjalanan dari kediamannya, Zaskia menyetir sendiri kendaraan roda empatnya. Hari pertama pergi ke pantai, keluarganya sempat mengalami mabuk perjalanan karena jarak yang ditempuh cukup jauh dengan medan yang tidak mudah.

Putri pertamanya, Sybil, sempat takut bermain dekat dengan laut. Sebab, putrinya itu baru membaca novel berjudul "Hafalan Sholat Delisa" yang menceritakan mengenai bencana tsunami di Aceh, sehingga cerita tersebut cukup berpengaruh pada kondisi mental Sybil.

Sementara anak keempatnya, Bhre, juga sempat menangis ketika tiba di pantai. Kali pertama bermain dengan kondisi pantai seperti it  membuat putra keempat mereka cukup takut dan panik. Hari itu menjadi proses pengenalan keluarganya dengan suasana pantai.

Baca Juga:Tanah Warga di Kalbar Hilang Tergerus Lautan

Selesai bermain di pantai, mereka diundang untuk pergi ke bukit milik rekan Hanung.

Di sana mereka menikmati beragam makanan seafood seperti lobtser. Dari situ, mereka mendapat informasi pantai yang lebih aman untuk anak-anak mereka.

"Tempat yang luar biasa, belum ada pengunjung sama sekali dan jalannya terjal tadi," ujar Hanung, menjelaskan pantai yang baru ia lihat.

Pantai tersebut seperti tempat rahasia karena berada di tengah tebing. Selain itu, adanya karang di dekat pantai membuat ombak tidak serta merta menghambur ke daratan. Selain lebih bersih, tempat itu juga menjadi lebih aman untuk anak-anaknya.

Hari kedua, mereka pergi dengan mengajak sang nenek berkunjung ke pantai rahasia tersebut. Belajar dari pengalaman pertama, mereka bangun lebih pagi pukul 05:00 WIB untuk melakukan perjalanan.

Berangkat dengan kondisi langit yang masih gelap, sebagian besar anak-anaknya tidur selama perjalanan menuju pantai. Selain dengan keempat anaknya, mereka juga mengajak sepupu yang berusia sepantaran anaknya.

Zaskia menjelaskan isi perjalanannya ke pantai di Gunungkidul untuk terapi putranya. - (YouTube/TheBramantyo)
Zaskia menjelaskan isi perjalanannya ke pantai di Gunungkidul untuk terapi putranya. - (YouTube/TheBramantyo)

Lihat keseruan Zaskia dan keluarga saat lakukan terapi pantai DI SINI.

"Karena kita udah tahu medannya, jadi kita berangkat lebih pagi. Aku juga udah makan jadi gak mabuk lagi, kita juga milih treknya yang lebih mulus aja sih," imbuh Zaskia.

Tiba di pantai, terlihat anak-anaknya menjadi lebih nyaman bermain dekat dengan lautan. Mereka bermain kejar-kejaran dengan ombak. Meskipun masih berteriak saat bertemu ombak, tetapi Bhre sudah mulai terbiasa dengan kondisi pantai.

Terasa seperti pantai milik pribadi, tidak ada pengunjung lainnya selain keluarga mereka. Dua hari pergi ke pantai, ia melihat kondisi sinus putranya berkurang cukup banyak meskipun menurutnya terapi itu sebaiknya dilakukan satu minggu sekali.

Selain melakukan terapi pantai, mereka juga tetap melakukan terapi obat dari dokter. Putranya juga mulai kooperatif untuk pergi ke dokter dan mengonsumsi obat.

"Dari dulu kalau disuruh milih gunung atau pantai, aku selalu milih pantai karena aku suka aja suasananya," terang Zaskia.

Menutup videonya, Zaskia berpesan kepada yang menyaksikan videonya, jika ada keluarganya yang mengalami asma, mereka perlu melakukan terapi pantai.

Tidak hanya berdampak untuk putranya, tapi terapi itu juga berhasil saat diterapkan kepada adiknya, Haikal.

Sejak diunggah pada Senin (7/9/2020), video tersebut sudah disaksikan lebih dari 13.000 orang. Ada seribu lebih pengguna YouTube yang menekan tanda jempol.

Dari ratusan komentar yang ditinggalkan warganet, banyak yang sengaja menonton karena penasaran dengan pantai yang dikunjungi Zaskia sekeluarga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak