Keren, 5 Objek Wisata Jogja Ini Lahir dari Kreativitas Warga Kampung

Bahkan, sejumlah wilayah yang tadinya kumuh atau gersang pun kini telah disulap menjadi bersih, asri, dan indah.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 15 September 2020 | 19:25 WIB
Keren, 5 Objek Wisata Jogja Ini Lahir dari Kreativitas Warga Kampung
Sejumlah pengunjung memberi makan ikan di irigasi yang terdapat di Kampung Mrican, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Minggu (9/2/2020). - (Suara.com/Baktora)

4. Bukit Wonosumilir

Suasana di bukit wonosumilir yang kini jadi wisata alternatif di sekitar kawasan Goa Pindul.
Suasana di bukit wonosumilir yang kini jadi wisata alternatif di sekitar kawasan Goa Pindul.

Bukit Wonosumilir, yang berada di sebuah kawasan bukit di kompleks objek wisata Goa Pindul menjadi destinasi wisata baru sejak Agustus 2020. Namun, pengunjungnya sudah melebihi 500 orang setiap hari.

Padahal, sebelumnya Bukit Wonosumilir hanyalah bukit gersang dengan tanaman kayu milik Kementerian Kehutanan. Di sela-sela tanaman keras tersebut, warga memanfaatkannya untuk bercocok tanam kacang, kedelai, dan tanaman palawija yang lain.

Hartoyo (54), guru SD Gelaran 3 Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul lalu merintis Bukit Wonosumilir menjadi destinasi wisata baru. Waktu senggang di tengah pandemi Covid-19 ia manfaatkan untuk menata tempat itu sedemikian rupa, bahkan mendirikan gazebo di sana hingga perlahan pengunjung berdatangan, termasuk mereka yang suka bersepeda untuk menikmati segarnya suasana alam, emnunggu sunset di kala senja, maupun menikmati gemerlap taburan bintang di malam hari.

Baca Juga:Pemburu Sunset Merapat! Ini 5 Rekomendasi Tempat Nyore yang Asyik di Jogja

Sempat diejek warga sekitar karena idenya dianggap mustahil, tetapi akhirnya Hartoyo berhasil mendatangkan banyak pengunjung di Bukit Wonosumilir. Dalam sehari, ia dan rekan-rekan pengelola bukit bisa mengumpulkan omzet Rp700 ribu ketika sepi dan di atas Rp1 juta ketika ramai pengunjung.

5. Kampoeng Cyber

Seorang anak melewati mural yang merupakan donasi darei Big Cola untuk memperbarui infrastruktur di Kampoeng Cyber Tamansari Jogja, Selasa (13/1/2015). (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)
Seorang anak melewati mural yang merupakan donasi darei Big Cola untuk memperbarui infrastruktur di Kampoeng Cyber Tamansari Jogja, Selasa (13/1/2015). (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Kampoeng Cyber Yogyakarta merupakan sebuah kampung wisata di kompleks obyek wisata Taman Sari, Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Biasanya, wisatawan yang berkunjung ke Taman Sari juga akan menyempatkan diri berjalan-jalan ke Kampoeng Cyber.

Ide mendirikan Kampoeng Cyber muncul sejak 2008 dari Antonius Sasongko. Kala itu sambungan internet sulit untuk didapat, tetapi pria yang akrab disapa Koko itu sudah memasang internet di rumahnya, lalu mengajak para tetangganya untuk ikut serta.

Tak hanya warga, pengunjung juga bisa menikmati koneksi internet gratis selama dua jam yang disediakan warga secara swadaya di sana. Namun, akses wifi untuk umum dibatasi untuk 200 pengunjung. Jika kuoata terpenuhi, tak ada lagi yang bisa log in.

Baca Juga:Memanjakan Mata, Wisata Bendhung Lepen di Jogja Dihuni Ratusan Ikan Nila

Salah satu keunikan Kampoeng Cyber adalah keberadaan jalan yang dinamakan "Zuckerberg Street", yang diambil dari pendiri Facebook Mark Zuckerberg. Ia pernah mengunjungi Kampoeng Cyber pada 2014 secara mendadak tanpa pemberitahuan dan menyarankan supaya kampung-kampung lain di Indonesia mengikuti jejaknya, hingga kemudian Kampoeng Cyber makin dikenal banyak orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini