Trik Jitu Sineas Lokal Tembus Panggung Internasional, Eden: Kuncinya Tekun

Siska Raharja menyebut produser harus pandai menyusun strategi yang tepat untuk mengusahakan filmnya tayang di festival film internasional

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 16 September 2020 | 08:12 WIB
Trik Jitu Sineas Lokal Tembus Panggung Internasional, Eden: Kuncinya Tekun
webinar geliat sineas lokal di panggung internasional bersama sutradara film Bura, Eden Junjung dan produser Siska Raharja, Selasa (15/9/2020 malam. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Senada dengan itu, Sutradara Film Pendek 'Bura', Eden Junjung, yang ikut jadi pembicara dalam webinar mengatakan apresiasi dari berbagai pihak di tingkat lokal sendiri sudah cukup baik.

Terbukti dengan banyaknya funding untuk produksi film dari berbagai instansi atau pemerintahan, ditambah dengan munculnya berbagai organisasi dan komunitas film yang bersedia memutarkan film-film karya sineas lokal ke masyarakat luas.

Bahkan tidak dipungkiri hingga merambah ke sektor pendidikan. Dikatakan Eden, tidak jarang sineas diajak untuk berdiskusi secara ilmiah terkait dengan karya-karya yang telah dibuatnya.

"Artinya karya atau film ini punya efek tak terduga untuk orang di luar kita, yang bahkan kita sendiri tidak menduganya," kata Eden.

Baca Juga:Lift Pimpinan Terjun Bebas, 2 Anggota DPRD DIY Alami Kecelakaan

Eden menuturkan tidak ada rumus pasti yang menyebutkan sebuah karya khususnya film pendek bisa masuk dalam festival film baik lokal atau internasional. Semua kembali lagi pada ketekunan proses yang harus dijalani dan salah satu yang utama adalah membuat film itu sendiri.

"Setiap film punya tantangan sendiri-sendiri. Mau pemula atau tidak proses belajar terus berlangsung. Intinya bikin apa yang kalian tahu, yang deket dengan diri kita sendiri. Festival itu bonus. Kalian harus punya statement, intensi ketertarikan yang kuat terhadap tema yang kalian pilih. Kalau sudah sungguh-sungguh proses berikutnya akan mengikuti," tegasnya.

Menurutnya film pendek merupakan sebuah medium untuk membicarakan sesuatu yang tidak banyak diketahui orang namun penting untuk diangkat atau dibicara kembali oleh lebih banyak orang. Maka dari itu kedekatan pembuat dan karyanya menjadi sangat penting untuk diperhatikan.

Eden juga menyebut saat ini semua informasi sudah sangat mudah untuk diakses oleh semua kalangan termasuk kaitannya dengan penyelenggaraan dan pendaftaran festival.

Berangkat dari situ, jika memang berniat untuk memasukkan filmnya ke festival tentu perlu untuk mencatat dengan teliti setiap tanggal dan regulasi yang dibutuhkan.

Baca Juga:Muncul 49 Kasus Baru di DIY, 11 Karyawan Kesehatan Sleman Positif COVID-19

"Coba aja daftar-daftar dulu, percaya diri aja. Ketolak festival itu sudah biasa. Kita di sini ngomongin proses, tidak selalu manis tapi proses yang panjang. Itu bisa jadi pembelajaran tersendiri buat kita. Tidak ada rumus pasti untuk masuk festival atau bahkan viral. Intinya membuat dengan sepenuh hati nanti akan ada feedback yang sesuai kok," ucapnya.

Ditambahkan Eden, jika berbicara dengan keuntungan secara ekonomis yang didapat oleh filmmaker film pendek khususnya sutradara, ia tidak menampik bahwa hal itu tergolong tidak besar. Namun hal itu bukan lantas tidak mendapat untung sama sekali tapi setidaknya, kata Eden, masih cukup untuk bertahan hidup dan membuat karya selanjutnya.

"Produksi film pendek sebagai misi sosial atau tidak, itu ada di awal saat akan mulai produksi. Kalau untuk untung, memang bukan hanya mencari sebuah keuntungan komersil tapi tetap ada misi sosial di dalamnya. Intinya film yang kita garap ini kita anggap penting untuk disuarakan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak